Mohon tunggu...
Enjllina Vitasondang
Enjllina Vitasondang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Selamat datang di profil kami, terimakasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Book

Sinopsis Novel Merajut Rahmat Cinta

8 Desember 2023   21:43 Diperbarui: 8 Desember 2023   22:02 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Novel     : Merajut Rahmat Cinta

Karya                 : Hasyim El-Hanan

Tahun Terbit  : 2013

Penerbit           : Bunyan

Tebal Buku      : 258 halaman

Novel Merajut Rahmat Cinta mengisahkan seorang pemuda bernama Muhammad Fatih Fauzan, yang akrab disapa dengan panggilan Fatih. Ia adalah seorang santri di Raudhatul Muhtadin, salah satu pondok pesantren tua di Cipare, Serang. Ia adalah sosok santri yang sholeh, tampan, tutur katanya lembut, sopan serta mampu menjaga pandangannya terhadap lawan jenis. Selain mondok di pesantren tersebut ia juga kuliah di IAIN dan sudah semester 5. 

Dalam perjalanan kehidupannya di pondok pesantren ia mengagumi seorang gadis cantik, memiliki mata bundar, bening, jernih serta alisnya yang hitam dan bulu matanya yang lentik membuat gadis itu memiliki daya tarik tersendiri. Gadis itu adalah Tazkiya, putri bungsu dari kyai Raudhatul Muhtadin, yaitu kyai Syamsul.

Di waktu yang sama ternyata Tazkiya juga memiliki perasaan yang sama dengan Fatih, namun ia berusaha menyembunyikannya. Suatu ketika Tazkiya yang hendak berangkat kuliah dan menunggu angkot, dikagetkan dengan sosok pemuda yang ia kagumi, yaitu Fatih. Mereka saling sapa namun dalam keadaan gugup dan ada sesuatu yang menggelegar di relung hati keduannya.  

Waktu pun berlalu, di tengah kesibukannya di pondok dan kuliah ia sempatkan untuk pulang menjenguk Ibu, Abah, dan adikknya. Ia adalah pemuda yang berasal dari pesisir pantai. Namun ketika ia pulang, Abahnya sakit dan mengalami depresi karena gubuk tempat menangkap ikan dan empang ikan milik abahnya hancur di terjang ombak. 

Hal itu membuat Fatih sedih dan berpikir untuk berhenti kuliah, agar bisa bekerja. Namun hal tersebut di larang oleh ibunya, karena Fatih adalah harapan keluarga. Setelah dinasehati ibunya tersebut ia lebih semangat untuk menjadi kebanggan orang tuannya.

Setelah kembali ke pondok Fatih ditunjuk untuk mengikuti lomba Syahril Qur'an dan bertugas sebagai penceramah. Ia ditunjuk langsung oleh kyai Syamsul untuk mewakili pesantren dalam lomba tersebut. 

Seiring berjalannya waktu ia terus latihan hingga sampailah pada hari perlombaan itu. Fatih dan tim berhasil menjadi juara di lomba tersebut. Ia bangga kepada dirinya dan hendak mempersembahkan kemenangan tersebut kepada orang tuannya. 

Ternyata takdir berkata lain, bagaikan badai di ujung kemenangan. Fatih mendapat kabar bahwa keluarganya meninggal karena badai besar yang menumbangkan pohon besar di samping rumah Fatih dan merobohkan rumah beseta menghancurkan segala isinya. Hal ini menjadi kesedihan yang mendalam bagi Fatih. Ia hidup sebatang kara dan harus menghidupi kebutuhan hidupnya sendiri, sedangkan ia juga masih memiliki tanggungan kuliah.

Akhirnya setelah kejadian itu, ia memutuskan untuk kerja sambil kuliah. Ia bekerja menjadi kasir di sebuah minimarket. Karena kinierjanya yang bagus ia akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menjadi pegawai kantor pusat di Jakarta, sehingga hal tersebut mengharuskannya untuk pindah ke ibu kota. 

Namun hal tersebut menjadikan dilema bagi Fatih karena tidak mungkin ia meninggalkan pondok yang amat dicintainya. Ia diberi kesempatan satu minggu untuk menentukan jawaban. Kemudian ia melakukan sholat istikharah serta minta petunjuk kyai Syamsul. Yang hasilnya ia harus mengambil kesempatan itu dan pergi meninggalkan pondok.

Sekarang ia hidup di tengah-tengah kemewahan dunia. Daerah yang ia tinggali merupakan daerah yang banyak pekerja seks atau pelacur berkeliaran sedang mencari pria hidung belang. Hingga suatu ketika saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Shilvi. Ia adalah gadis yang ia temui di sebuah terowongan, saat ia sedang mencari makan di malam hari. Saat ditemui gadis tersebut menangis, sehingga Fatih merasa iba dan ingin membantunya. 

Akhirnya Shivi menceritakan semua yang ia alami. Ia bercerita bahwa masa lalunya sangat kelam, ayahnya yang dalam keadaan mabok merampas kegadisannya. Setelah itu akhirnya ia di bawa ketempat itu dan dijadikan pekerja seks. Namun Shilvi selalu menolak karena ia tidak mau.

Singkat cerita setelah ia bertemu Shilvi, ia juga bertemu dengan kakek Aji dan Nenek Aji. Fatih mengenal Kakek Aji setelah ia menolong kakek Aji dari preman yang hendak merampas uang hasil jualannya. Hingga Kakek Aji dan Nenek Aji menganggap Fatih seperti anaknya sendiri. 

Suatu malam terjadi sebuah razia, para pelacur lari untuk menyelamatkan diri. Melihat hal tersebut ia teringat Shilvi, gadis yang ia temui beberapa hari lalu. Akhirnya kebeuntungan berpihak kepada mereka, Shilvi tidak sengaja bersembunyi di depan kamar Fatih, dan akhirnya Fatih mengetahui hal tersebut. Akhirnya Fatih berhasil mengamankan Shilvi dari razia.

Shilvi yang sudah putus ada dengan kehidupan kelamnya, mengingkan kehidupan  yang tenang dan damai. Fatih pun membawa Shilvi ke rumah Kakek Aji untuk tinggal disana dan belajar ilmu agama. 

Tak di sangka Shilvi berubah menjadi gadis cantik yang mulai mengerti agama, dan mulai berhijab. Namun suatu ketika, cobaan datang lagi kepada Shilvi yaitu germo yang mejadikannya pekerja seks saat itu mengeathui keberadaanya dan berusaha untuk menculiknya. 

Hal ini membuat Shilvi menjadi trauma dan merasa terancam keberadaannya. Akhirnya Kakek Aji menyarankan Fatih untuk menikahi Shilvi agar ia bisa menjaga Shilvi sepenuhnya. Fatihpun dilema denga saran Kakek Aji, di sisi lain ia sangat mengagumi Tazkiya tetapi Fatih sadar tidak pantas bersanding dengan Tazkiya karena ia adalah sebtang kara dan tidak memiliki apa-apa. Akhirnya ia melakukan sholat istikahrah untuk mendapatkan petunjuk. Setelah istikharah tersebut memimpikan wajah Shilvi. Mimpi tersebut menjadi petunjuk bagi Fatih dan ia yakin untuk menikahi Shilvi.

Pernikahanpun berlangsung sederhana. Beberapa hari pernikahan, kejadian tak terduga pun terjadi. Ketika Shilvi hendak mengejar Fatih karena dasinya ketinggalan, di tegah jalan Shilvi diculik oleh germo yang sudah mengincar dia sejak saat itu. 

Penculikan ini berhasil dilakukan, dan Shilvi dibawa jauh hingga tak seorangpun menegathuinya. Fatih mendengar kabar bahwa istrinya diculik, ia sangat terpukul dan segera melapor polisi. Pencarian terus dilakukan namun hasilnya nihil. 

Di saat yang bersamaan rekan lamanya di pondok menghubungi Fatih, temannya mengabari bahwa kyai Syamsul sakit keras dan beliau sering memanggil namanya dan berharap Fatih segera ke pondok. Mendengar hal itu ia langsung bergegas untuk menjenguk kyai Syamsul dan menghentikan sementara pencarian istrinya. 

Sesampainya di pondok, kyai Syamsul memberikan amanat kepada Fatih untuk meneruskan pondok pesantrennya dan menikahi Tazkiya saat itu juga. Fatihpun tidak bisa berpikir, ia bingung harus bagaimana, ia tidak mungkin jika harus menolak permintaan kyai nya tersebut. 

Akhirnya sebelum pernikahan berlangsung, ia meminta untuk bicara dengan istri kyai Syamsul dan menjelaskan bahwa ia telah menikah. Namun, istri kyai tetap menyuruh Fatih untuk menikahi Tazkiya. Fatihpun tidak memiliki pilihan lain, sehingga pernikahanpun berlangsung. Selang beberapa menit setelah pernikahan itu, kyai
Syamsul menghembuskan napas terakhirnya.

Setelah hari ketujuh kepergian kyai Syamsul, Fatih memberanikan diri untuk menceritakan semua yang ia alami ketika di Jakarta termasuk pernikahannya denga Shilvi, serta keberadaan Shilvi saat ini yang belum diketahui. Tazkiya pun kaget dengan cerita suaminya tersebut, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. 

Keesokan harinya ia kembali ke Jakarta untuk meneruskan pencarian Shilvi. Sesampainya di Jakarta ia langsung menemui kakek Aji. Namun, lagi-lagi takdir berkata lain, ketika sampai di rumah kakek Aji, ia mendapatkan informasi bahwa Shilvi telah meninggal karena penganiayaan germo yang menculiknya.

Setelah proses pemakaman Shilvi, Fatih menceritakan keadaan pondok dan amanat yang serahkan kepadanya. Ia juga sekaligus berpamitan kepada atasannya bahwa tidak bisa meneruskan pekerjaannya di Jakarta. 

Namun, kabar baik datang kepadannya, ia tidak perlu mengundurkan diri dari pekerjaannya, atasan Fatih telah merekomendasikan ia menjadi kepala cabang minimarket yang lokasinya tidak jauh dari pondok. Keesokan harinya Fatih meninggalkan kakek Aji dan Nenek Aji serta kemegahan ibu kota untuk kembali ke pondok dan meneruskan kewajiban yang telah diamanatkan kepadanya. Ia mulai menghidupkan pengajian yang sempat berhenti beberapa minggu.

Seelah melakukan kegiatan pondok pesantren, pukul 10.00 malam ia membuka pintu kamar dan ia sangat takjub melihat kecantikan Tazkiya. Tazkiya pun meminta Fatih menyempurnakannya sebagai seorang istri. Kemudian mereka sholat sunnah berjamaah. 

Kehadiran Tazkiya adalah rahmat bagi hidup Fatih. Angin malam yang berhembus membelai lembut tubuh mereka, hati mereka bergemuruh ketika mereguk madu cinta. Berdua, mereka melayang merajut rahmat Allah dalam kesempurnaan cinta.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun