UEFA menunjuk 22 ofisial pertandingan video untuk Euro 2020, yang bermarkas di markas UEFA di Nyon, Swiss.
Dua ruangan di kampus UEFA di Nyon disiapkan untuk operasi VAR. Pada masing-masing dari 51 pertandingan EURO, asisten wasit video utama (VAR) didampingi oleh asisten wasit video asisten (AVAR), dan asisten wasit video offside.
VAR adalah pemimpin tim dan titik kontak utama dengan wasit di lapangan, dengan tugas fokus pada insiden. AVAR berkonsentrasi mengikuti pertandingan, sementara AVAR offside mengevaluasi semua potensi situasi offside.
276 insiden diperiksa dalam 51 pertandingan dan menghasilkan 18 Koreksi VAR (9 offside, 4 foul play, 2 handball, 1 penggunaan siku, 1 tekel keras, 1 menggagalkan peluang mencetak gol).
Dengan menempatkan AVAR khusus offside, keputusan offside di lapangan menjadikan Euro 2020 membuat keputusan sempurna. Tidak ada keputusan yang salah alias akurasi 100 persen.
"Offside tidak lagi menjadi masalah. Kami menggunakan teknologi terbaik dan mengikuti perkembangannya", ungkap Rosetti.
Bantuan VAR dalam memtuskan insiden di area penalti juga menjadi lebih akurat. Hal ini ditunjukkan dengan keputusan yang semuanya benar. 17 Penalti di Euro 2020, 6 Â penalti hasil intervensi VAR. Sedangkan pada Euro 2016, VAR hanya mencatat 12 insiden.
"VAR membantu memberikan evaluasi insiden yang lebih akurat di area penalti", ujar Rosetti.
Roberto Rosetti mengatakan bahwa kerja tim VAR di Nyon patut dicontoh. "Saya percaya bahwa Eropa memiliki VAR terbaik di dunia," tegasnya.
"Kami merasa bahwa VAR adalah alat yang luar biasa untuk sepak bola, karena membantu mencegah kesalahan wasit dengan jelas dan tegas. 18 koreksi VAR di EURO semuanya 100% benar, dan itu menunjukkan kualitas pekerjaan yang dilakukan tim VAR", ujar Rosetti.
Menurut Rosetti, kesalahan wasit di lapangan bisa diterima, tetapi sangat sulit untuk menerima kesalahan VAR di depan layar video.