Mohon tunggu...
enita esha
enita esha Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan. Semoga menginspirasi dan bermanfaat. Karena sebaik2 manusia adalah yang paling bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bromo, Berbekal Nekat dan Tekat Akhirnya Berangkat

11 Agustus 2021   21:05 Diperbarui: 13 Agustus 2021   14:31 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurutku ni, kalau ga ngejar sunrise daripada ke Penanjakan mending langsung aja ke Lautan Pasir aja. Banyak spot bagus untuk foto juga sepanjang jalan. Mungkin juga ga perlu macet-macetan dan berebut jalan sama jeep dan hardtop. 

Fasilitas di Penanjakan sudah lumayan lengkap. Mushola, toilet, warung makan dan warung souvenir. Tapi untuk yang muslim kalau mau sholat, siap-siap antri panjang ya. Karena musholanya ga terlalu luas.

Kalau mau ke Bromo bulan-bulan begini, saat kemarau begini, jangan lupa siapin juga mantol, mantol kresek tujuh rebuan aja biar ga berat-beratin bawanya, karena sewaktu-waktu bisa hujan. 

Tau kan kondisi gunung gimana. Kayak cewek katanya. Susah diprediksi. Wkk..  Jaket tebal yang ada kupluknya sekalian biar ga usah beli kupluk lagi di sana (jaket untuk motoran dah cukup sih menurutku) tapi kalau mau untuk souvenir bisa lah beli, syal, sarung, bawa tiket traveling juga boleh.

 Logistik juga jangan lupa. 

Sesimpel mungkin lah. Bawaan jangan terlalu banyak biar nyaman. Soalnya suhunya ekstrim. Dingiiin banget waktu menjelang Subuh, siap-siap menggigil saat wudhu. Tapi asyik hlo. Nah agak siangan dikit gitu dah panas sekali. 

Apalagi di Lautan pasir. Makanya membawa sarung sangat membantu. Bisa untuk tambahan jaket sebagai penghalau dingin penduduk sana, Suku Tengger, yang katanya kalau ga punya sarung namanya orang miskin meski rumahnya mewah dan mobilnya berjejer. 

Sarung ini kalau buatku bisa untuk syal, bisa untuk masker dan bisa dipakai sholat juga. Pemandangan sudah cerah begini padahal baru jam 8 pagi hlo.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Rute awal dari loket masuk langsung cus menuju lokasi liat sunrise di Penanjakan. Subuh sekalian di sana karena ada fasilitas toilet dan mushola juga, tapi ada yang jaga. Toilet baru buka waktu hampir Subuh. 

Kalau yang muslim dan lagi sholat, diusahakan duluan wudhunya. Soalnya bakalan rame dan antri banget. Musholanya juga tidak terlalu luas, jadi habis wudhu selagi mushola sepi langsung cari tempat aja. Gimana rasanya wudhu di gunung? ga mau nyeritain ah, silahkan kalian rasakan sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun