Mohon tunggu...
ENISABE WARUWU
ENISABE WARUWU Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

YER. 17:7 DIBERKATILAH ORANG YANG MENGANDALKAN TUHAN DAN YANG MENARUH HARAPANNYA PADA TUHAN.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Pendidikan Agama Kristen terhadap Gereja

28 Februari 2022   19:31 Diperbarui: 28 Februari 2022   19:33 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAB  I 

PENDAHULUAN  

   A.  LATAR BELAKANG

[1]Sebuah Gereja telah hadir di kepulauan Nusantara sekitar tahun 1543, sebagai hasil pekerjaan misi gereja-gereja Barat, pada masa  ekspansi kolonialis, imperialis dan kapitalis bangsa-bangsa Barat tersebut ke Asia, yang berlangsung dalam  waktu sekitar lima abad dari tahun 1492 sampai dengan tahun 1947. Sejarah pekerjaan misi gereja-gereja Eropa di kepulauan Nusantara yang berlangsung pada masa penjajahan bangsa-bangsa Eropa, menunjukkan bahwa pada satu pihak pekerjaan misi itu, memang ada hubungannya dengan ekspansi Barat, sebab pekerjaan misi itu sering ditunggangi penjajah hanya untuk  kepentingan politik dan ekonomi, namun dilain sisi pihak terpisah dari penjajah, dimana bila di suatu daerah seperti di Banten, Jawa Timur, dan Bali; tak akan  kepentingan politik dan ekonomi pemerintah kolonial terancam oleh kehadiran gereja, pemerintah kolonial dengan berbagai cara menghambat bahkan kalau bisa menutup daerah itu bagi kehadiran gereja. 

          Gereja adalah sebuah tempat untuk memuji nama Tuhan dan mempersembahkan diri kita kepada yang maha kuasa. Gereja adalah tempat orang- orang yang beriman kepada Tuhan Allah kita. [2]Pengertian Gereja adalah  sebuah gedung untuk tempat beribadah para penganut agama Kristen juga merupakan sebuah sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan, dan tempat melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya, seperti sekolah minggu, ibadah pemuda, pemberkatan untuk pernikahan dan sebagainya. Gereja merupakan  sebuah gedung ibadah yang memerlukan ketenangan untuk mencapai kekhususan dengan Allah. 

Didalam gereja Kristen, teologi mula-mula hanya membahas ajaran mengenai Allah, kemudian artinya menjadi lebih luas, yaitu membahas keseluruhan ajaran dan praktik Kristen. Dalam upaya merumuskan apa itu ilmu teologi, maka ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, yaitu tidak akan ada teologi Kristen tanpa keyakinan bahwa Allah bertindak atau berfirman secara khusus dalam Yesus Kristus yang menggenapi perjanjian dengan umat Israel. Pada umumnya,  gereja juga dibangun berdasarkan konsep filosofi yang kemudian diterapkan dalam Gereja. Masing-masing gereja memiliki konsep filosofi yang berbeda-beda sesuai dengan pemikiran arsitektur.

 

[3]Menurut KBBI, gereja adalah sebuah gedung (rumah) tempat berdoa dan melakukan  suatu upacara-upacara agama Kristen, dan atau badan organisasi umat Kristen yang memiliki satu kepercayaan, ajaran dan tata cara ibadah. Dari pengertian kedua, gereja adalah suatu  organisasi, maka orang-orang yang mengatur gereja memiliki suatu wewenang dalam mengatur kehidupan bergereja karena di dalam gereja tidak hanya pendeta, tetapi ada majelis, jemaat dan hamba-hamba Tuhan lainnya. Gereja adalah sebuah pedoman belajar rohani bagi setiap orang yang berada di dalamnya. Untuk itu, struktur dalam gereja adalah struktur yang melayani anggota-anggota gereja dalam rangka keterlibatan mereka, karena kepemimpinan gereja pada hakekatnya adalah kepemimpinan pelayanan di ladang Tuhan.  

 

       RUMUSAN MASALAH

 

1. Bagaimana peran guru pendidikan  agama kristen terhadap pemuda-pemuda digereja untuk lebih aktif dalam pelayanan

2. Bagaimana cara mengaktifkan jemaat atau meningkatkan partisipasi dalam bentuk apapun didalam gereja 

3. Manfaat seorang guru pendidikan  agama Kristen dengan sikap sebagai hamba Tuhan

 

TUJUAN

 

Ingin mengetahui model-model dalam gereja dan juga melatih pemuda-pemuda  untuk melayani. Dan juga mengajak jemaat lebih mengenal Tuhan sebagai jurus selamat bagi kita.

 

                                                                                                                     BAB  II

                                                                                                              PEMBAHASAN

 

PENGERTIAN  GEREJA

 

Gereja adalah sebuh gedung tempat orang-orang yang beriman kepada Tuhan. Gereja adalah suatu kata bahasa Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari penganut iman Kristiani.

 

            [4]Gereja telah ada pada waktu jaman rasul-rasul mendapatkan perintah dari Tuhan untuk menyebarkan suatu kabar  yang sangat sukacita dan menjadikan semua bangsa-bangsa sebagai muridNya. Gereja mula-mula saat itu merupakan sekumpulan orang-orang yang percaya atau yang  bersekutu untuk beribadah kepada Tuhan. Dengan adanya perkembangan gereja yang semakin luas pada setiap jamannya, maka kemudian gereja dibagi kedalam wilayah-wilayah dan tempat yang tetap untuk beribadah, dari hal itu kemudian berkembanglah pengertian akan sebuah gereja, berbagai pengertian dan pemaknaan tersebut sebenarnya menuju kepada esensi yang sama secara non fisik mengenai arti gereja tersebut. Dalam perkembangannya, secara fisik orang mengenal gereja sebagai sebuah bangunan tempat umat Kristiani berkumpul untuk beribadah. Sebenarnya bangunan gereja tersebut merupakan representasi makna dari gereja sebagai jemaat yang dinaunginya. Tetapi kemudian pada perkembangan selanjutnya, gereja hanya dianggap sebagai sebuah bangunan saja, dan hanya sedikit orang yang mengetahui makna dan arti dari gereja yang sebenarnya. 

 

            Dalam Alkitab Perjanjian Baru kata gereja dipakai untuk menggambarkan sesuatu sifat-sifat gereja (jemaat) tersebut. Dapat diketahui beberapa macam sebutan gereja tersebut antara lain:

a. Gereja Universal

 

Gereja Universal adalah sebuah gereja yang terdiri dari semua orang yang memiliki hubungan pribadi hubungan yang mendalam kepada Yesus Kristus. Di sini digambarkan bahwa seluruh jemaat yang percayaatau yang beriman kepada Yesus dan mengakui Yesus adalah sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah bagian dari gereja universal tersebut, sehingga tidak ada perbedaan diantara tiap-tiap anggota gereja karena Kristus telah menjadi pemersatu jemaat- jemaat tersebut. Gambaran mengenai Gereja sebagai Gereja Universal dapat ditemukan dalam kitab 1 Korintus 12:13-14 “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi banyak anggota.”

 

b. Gereja Lokal

 

Gereja Lokal adalah suatu perkumpulan/kelompok orang yang bertemu dalam sebuah tempat/lokasi secara khusus. Gereja lokal merupakan bagian dari Gereja Universal. Dalam Perjanjian Baru, yang dimaksud Gereja Lokal yaitu jemaat-jemaat di masing-masing kota pada jaman Perjanjian Baru. Beberapa tulisan Paulus dalam Perjanjian Baru merupakan surat kiriman kepada beberapa jemaat lokal, antara lain jemaat yang berada di Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Tesalonika. Berea, Tiatira, dll. Contohnya, dalam kitab Galatia 1:1-2 “Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia.”.

c. Gereja sebagai Sebuah Perhimpunan/Perkumpulan

Gereja sebagai perhimpunan/perkumpulan dimaksudkan sebagai perhimpunan dari individu-individu untuk suatu tujuan. Hal ini dapat dilihat dalam kitab 1 Korintus 11:18 “sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai jemaat, ada perpecahan diabtara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya” Gereja yang sudah ada sejak berabad-abad lamanya telah memiliki banyak sekali perkembangan, dari hal tersebut maka sangatlah mungkin terjadi pergeseran-pergeseran makna, tata cara bahkan esensi gereja itu sendiri. Dari perjalanan perkembangan gereja tersebut didapat beberapa pergeseran makna yang sebenarnya bukan merupakan makna yang sesungguhnya dari gereja. Akan tetapi, hal ini telah ada dan menyangkut pada masyarakat diseluruh dunia bahkan kemudian lebih dikenal sebagai arti sebenarnya mengenai gereja. Beberapa pergeseran makna yang merupakan pandangan yang salah tentang pemaknaan gereja antara lain:

 

Gereja adalah Gedung/Bangunan

 

Pandangan gereja adalah sebuah gedung/bangunan merupakan sebuah pandangan yang salah yang paling banyak dimengerti oleh setiap orang tetang arti gereja. Pandangan tersebut sudah mengakar di hati banyak orang baik itu non Kristen, denominasi bahkan kalangan gereja Tuhan sendiri. Bila melihat definisi dari kata Ekklesia, jelas bahwa gereja itu tidak ditujukan kepada bangunan fisik. Gereja adalah bait Allah yang tidak dibuat dengan tangan manusia (1 Korintus 3:16, 17; Kisah Rasul 7:48). Gereja adalah sebuah rumah tetapi bukanlah bangunan. Gereja adalah rumah tempat Allah  yang bertahta. Gereja adalah keluarga Allah yang dibangun atas landasan batu yang hidup dan yang kekal yaitu Yesus Kristus. Jadi jika berbicara tentang gereja, maka yang dimaksud adalah manusianya baik secara universal, lokal maupun individual.  Pandangan yang mengatakan bahwa gereja adalah  sebuah bangunan, sebuah pandangan yang salah dan keliru. Bangunan itu adalah tempat ’gereja’ berbakti atau bertemu. Bangunan hanya mengekspresikan ‘gereja’ yang adalah jemaat itu sendiri.

 

 Gereja adalah Denominasi

 

Gereja bukanlah denominasi. Denominasi sendiri berarti pembagian sekte secara keseluruhan. Jika dilihat dari sudut pandang Alkitab hal ini sama saja dengan perpecahan. Pembagi-bagian denominasi ini bukan merupakan sifat dari gereja karena gereja adalah satu dan tidak dapat dipisah-pisahkan, walaupun gereja secara fisik terpisah-pisah tetapi gereja tetaplah merupakan satu kesatuan di dalam Kristus. Kristus itu adalah satu dan tidak pernah dibagi-bagi (1 korintus 1:10). Denominasi tercipta atas dasar pemikiran manusia dan dengan memakai nama kelompok atau golongan.

  

 PERAN GURU PAK TERHADAP PEMUDA DI GEREJA

 

Guru PAK sebagai pendidik bertugas untuk  memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa atau narak didik.

 

[5]Guru merupakan seseorang yang dipercayakan Tuhan dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan karunia yang telah diberikan kepadanya. “Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dalam bidang pembangunan”.Selain itu guru sebagai unsur manusiawi dalam pendidikan. “Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan”.Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun2005 tentang guru dan dosen: Guru adalah seorang pendidik profesional, dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa serta membentuk karakter siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 

 

Guru PAK  memiliki peranan yang unik dan sangat komplek, selain sebagai pengajar guru sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa ke cita-cita dan kepada kebaikan. Dalam sejarah pendidikan, guru merupakan sosok teladan bagi para pemudanya di jemaat, biar pemuda-pemuda gereja lebih aktif dan hidup mereka teratur kepada Yesus Kristus. Dengan demikian guru PAK harus memiliki strategi atau cara dalam mengajar.Dalam Perjanjian Baru, mengajar dapat dipahami dari pelayanan Yesus Kristus dan karena pendidikan agama Kristen tidak lepas dari Yesus Kristus, yang adalah guru yang dikirimkan oleh Allah kepada seluruh ciptaanNya. Sebagai guru Yesus diberi julukan oleh orang Yahudi yaitu Rabi atau Guru Agung.   

 

Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar kualitas pribadi yang  menencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai pendidik bertugas memperlengkapi para pemuda-pemuda di gereja  dengan berbagai kebutuhan  agar bertumbuh di dalam Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan gereja. Guru Sebagai Pengajar, adalah guru mengelola kegiatan agar pemuda-pemuda gereja dapat belajar denga baik. “Guru tidak hanya mampu mengajarkan banyak perkara tentang bahan yang dikomukasikan, tetapi juga dapat membantu untuk  memahami faedah atau kegunaan dari proses belajar Alkitab yang telah berlangsung. Guru PAK perlu mempelajari pengetahuan lain dan juga bisa mengajarkan di gereja-gereja bagaiman belajar dengan ilmu lainnya, termasuk pengetahuan sosial, pengetahuan alam, dan pengetahuan teknologi selain ilmu teologia dan Alkitab.

 

[6]Pemuda yang dilatih oleh guru PAK  dapat dilibatkan dalam pelayanan ibadah gereja, mereka dilibatkan sebagai pemain musik, petugas kolekte, operator LCD, singer/Pemimpin Nyanyian Jemaat. Selain itu, pemuda - pemudi juga dapat dilibatkan sebagai guru atau pengajar anak - anak di ibadah sekolah minggu.

 

Guru PAK akan inisiatif dalam kesusahan para pemudanya biar komunikasinya lancer tidak saling bergantung pada yang lain atau hanya menunggu yang bisa mengerjakan itulah yang selalu di suruh-suruh. Guru pendidikan agama Kristen juga selalu memperhatikan pemudanya dalam pelayanan dengan menggunakan berbagai strategi.

 

[7]Seorang guru Pendidikan Agama Kristen tidak boleh mengabaikan perannya sebagai guru yang memiliki tanggungjawab membentuk karakter pemuda-pemudanya yang baru memulai belajar tentang Alkitab. Artinya, guru Pendidikan Agama Kristen tidak hanya sekadar mengajarkan firman Tuhan saja , melainkan memberikan kontribusi yang sangat berharga lebih dari sekadar mengajar, yakni berusaha membentuk karakter. Dua hal ini tidak dapat dikotak-kotakkan antara peranan guru dengan karakter. Guru Kristen dapat berarti yang mengajar prinsip dan praktis iman Kristen, atau guru yang beragama Kristen yang mengajar pelajaran apa saja, namun focus utamanya adalah pembentukan karakter. Ada banyak faktor yang dapat membentuk karakter pemuda di gereja, misalnya kondisi para pemuda, ketersediaan sarana prasarana, metode belajar atau mengajar tentang kebenaran Tuhan yang baik, dan peranan guru.“Dari semua faktor tersebut guru adalah kompenen yang sangat penting dan perlu mendapatkan sorotan khusus”. [8]Artinya, guru memiliki peranan dan pengaruh yang sangat dominan dalam membentuk karakter pemudanya, tidak hanya dipengaruhi oleh situasi dan kondisi melainkan bagaimana seorang guru menjadikan dirinya sebagai model bagi pemuda-pemuda atau para remaja di gereja sehingga pengajarannya dapat membaik dan lebih efektif dalam pelayanan, peranannya dapat berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan karakter siswa. 

 

MANFAAT GURU PAK DALAM GEREJA

 

Guru PAK adalah sebagai pendidik dan juga bertugas memperlengkapi para anggotanya dengan berbagai cara apa saja yang dibutuhkan. Guru pak adalah bertugas untuk memberihtakan firman Tuhan nagi jemaatnya dan untuk membawa jemaatnya kepada Yesus Kristus, supaya dapat menerima keselamatan bagi Allah. [9]Ada beberapa manfaat guru PAK yaitu sebagai berikut;

 

Menjadi telada dan pemimpi

 

Menjadi guru sudah pasti harus bisa menjadi contoh dan teladan bagi bagi para jemaat ataupu dimana saja. Selain harus bisa menguasai keilmuaannya, guru juga dituntut untuk memiliki sifat yang baik dan bisa menjadi panutan. Sebab guru akan selalu menjadi pusat perhatian bagi seluruh jemaatnya. Apa yang dikatakan atau diperintah guru para pemudanya tentu akan menurutinya sehingga guru harus bisa untuk selalu memberikan hal-hal baik dan positif.

 

Pekerjaan tidak Monoton

 

Menjadi guru itu menyenangkan Siapa bilang membosankan dan monoton. Bayangkan saja, setiap hari Anda akan bertemu dengan beragam bahasa yang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Tentu saja pekerjaan Anda akan lebih berwarna.

 

Ketika mengajar dan memberitakan firman Tuhan juga Anda bebas menentukan dan mengekslporasi metode, media, dan strategi pembelajaran yang hendak digunakan. Anda bisa menerapkan metode belajar yang bagaiman pun. Bisa menceritakan kisah-kisah para nabi-nabi yang ada di dalam alkitab atau ce3rita apapun.

 

Punya Peran Penting Bagi Masa Depan

 

Tugas utama sorang guru adalah membagikan ilmu, keteladanan, dan keterampilan kepada para pemudan dfan para jemaat. Guru juga harus bisa menjadi fasilitor dalam pengembangan minat dan bakat para pemuda di jemaat. Tujuan dari ini adalah agar pemuda-pemuda memiliki bekal keilmuan, akhlak, dan keterampilan yang mumpuni di masa mendatang untuk memberitakan firman Tuhan dimana pu mereka berada.

 

Jam Kerja Fleksibel

 

Ketika guru pak memberitakan firman Tuhan maka ia akan menggunakan waktu sebaik mungkin  jangan hanya iang membuang-mbuang waktu untuk ketemu sama pemudanya. Berbeda dengan profesi kantoran, profesi sebagai guru memiliki manfaat lain yang berkaitan dengan jam kerja yang cenderung fleskibel. Jam kerja guru umumya mengikuti jam pelajaran dan jadwal mengajar. Di luar jam tersebut guru bisa melakukan pekerjaan dan aktivitas lain.

 

Ketika guru di berikan waktu untuk mengajarkan pemudanya maka ia benar-benar mengunakan waktu itu dan mengajarkan pemuda dengan baik apa lagi mengajar aanak sekolah minggu. Guru mengajar dengan berbagai metodeyang cocok pada anak sekolah minggunya.

 

Bekerja Sambil Beramal

 

Guru bertugas membagikan ilmu dan mendidik keteladanan yang baik kepada para pemuda atau anak sekolah minggu. Hal ini tentu saja jika dikerjakan dengan ikhlas maka akan menjadi ladang amal yang tak terhingga. Apalagi jika ilmu yang dibagikan kepada pemuda atau anak-anak sekolah minggu bisa benar-benar bermanfaat untuk mereka dan juga kepada orang lain dimasa mendatang.

 

Tentu saja selain merasa bahagia karena bisa membuat anak sekolah minggu atau pemuda  menjadi orang yang sukses, ilmu dan kebaikan yang sudah dibagikan tersebut juga bisa mendatangkan pahala bagi Anda karena bisa digunakan untuk hal yang baik dan bermanfaat.

 

Gaya Hidup Sederhana

 

Banyak guru-guru yang memiliki kehidupan sederhana. Kehidupan sederhana ini bukan berarti para guru tidak mampu membeli barang mahal atau meningkatkan taraf hidupnya, melainkan merupakan citra dan karakter yang sudah terbentuk alami dari seorang guru.

 

Guru adalah sosok panutan dan teladan untuk pemuda atau anak sekolah minggunya dan juga terhadap lingkungan. Sehingga kesukesan seorang guru bukan terletak pada materi dan kedudukan yang dimilikinya, melainkan seberapa berhasil dan bermanfaat ilmu dan keteladanan yang dibagikannya kepada lingkungannya.

 

 

Lingkungan yang terbentuk diantara sesama rekan guru juga kebanyakan sederhana dan minim gengsi, guru umumnya lebih elegan dan nyaman tampil dengan kesederhanaan. Oleh karena itu, menjadi guru tidak perlu hidup dengan kemewahan dan gensi, Anda hanya perlu hidup sederhana karena yang dilihat atau membuat Anda istimewa adalah pengabdian dan keteladanan Anda, bukan materi dan juga kekayaan.

 

Akan tetapi, guru sebagai hamba Tuhan selalu berpenampilan yang sederhana karna di mata Tuhan semua manusia selalu sama Tuhan tidak melihat bertapa kaya orang-orang atau keistimewaan manusia. Tuhan ingin hambanya atau para muridnya ingin menjadi teladan bagi kehidupan manusia sekitarnya.

 

Punya Banyak Idola dan Kenalan

 

Setiap jemaat ataupun anak sekolah minggu pasti memiliki guru idola atau yang disenanginya. Tidak jarang keteladanan, nasihat dan inspirasi para guru ketika di sekolah akan selalu diingat dan dikenang oleh para murid hingga dewasa dan sukses.

 

Selain itu, dengan adanya program merdeka belajar guru juga dituntut tidak hanya memiliki kemampuan dalam mendidik. Guru juga dituntut harus bisa menjadi pembimbing, penggerak, pelatih, dan sebagai pemotivasi.

 

Guru harus banyak mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan juga aktif membangun relasi dengan sesama rekan guru lainnya dengan bergabung bersama komunitas atau organisasi lain.

 

Dengan semakin banyak terjalin koneksi dan kolaborasi diantara sesama guru, selain menambah wawasan dan pengalaman juga akan menambah kecakapan guru dalam komunikasi dan berkreativitas.

 

Berwawasan Luas

 

Profesi guru selalu identik dengan membaca, menulis dan berceramah (menyampaikan materi atau firman Tuhan). Guru harus selalu belajar sepanjang waktu agar bisa selalu memiliki bekal wawasan keilmuan yang luas. Selain itu dengan terus belajar guru jadi lebih paham dengan informasi terbaru yang berkaitan dengan bidang keilmuannya maupun wawasan secara umum.

 

Ketika hendak melaksanakan pelayanan, guru juga perlu menyiapkan diri termasuk belajar materi yang hendak disampaikan kepada murid. Dengan aktivitas dan rutinitas belajar dan menulis yang dijalankan hampir setiap saat membuat setiap guru pasti memiliki wawasan yang luas yang bisa di bagikan pada orang lain.

 

Itu dia beberapa manfaat menjadi seorang guru atau pelayan Tuhan. Tentu saja masih banyak manfaat dan keistimewaan lain dengan menjadi seorang guru yang baik dan teladan. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada, menjadi seorang guru adalah profesi yang sangat mulia dan bisa bermanfaat untuk orang banyak bahkan penentu kemajuan suatu bangsa. Sehingga berbanggalah Anda yang saat ini sedang dan akan berprofesi sebagai seorang guru.

 

 

                                                                                                                    BAB  III

                                                                                                                  PENUTUP

 

KESIMPULAN

PAK adalah suatu pelayanan gereja yang sangat penting untuk fungsi mendidik dan mengajar warga gereja atau orang-orang Kristen masuk dalam sebuah proses pencarian dan pengenalan kebenaran akan Allah di dalam Yesus Kristus. PAK berpusat kepada Allah dengan Kerajaan Allah-Nya seperti yang telah diberitakan oleh Yesus Kristus. Sebagaimana gereja ada karena misi atau tugas mengabarkan Injil Kerajaan Allah, maka demikian juga dengan PAK.

Konteks selalu mempengaruhi perumusan, teori, paradigma, metode dan kurikulum PAK. PAK dilaksanakan oleh gereja, mulai dari pelayanan sekolah minggu, katekisasi, pelayanan mimbar, dan juga sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah formal. Demikian, PAK sangat penting dan stragegis untuk menyatakan kehadirannya dalam dunia.

Gereja hadir di dalam sebuah masyarakat. Di Indonesia, sejak semula gereja-gereja atau orang-orang Kristen sudah hadir dalam sebuah masyarakat yang majemuk. Ada kemajemukan suku, ras, tradisi budaya dan agama. Dalam perkembangan kemudian, gereja-gereja kemudian juga menjadi sungguh majemuk. Konflik dan kerusuhan serta kekerasan bernuansa agama, sentimen suku dan ras, konflik identitas budaya menjadi konteks gereja-gereja di Indonesia. Gereja-gereja di Indonesia kemudian berupaya merumuskan pemikiran teologinya yang berangkat dari pergumulan dan pergulatan konteks. Paradigma, metode dan kurikulum PAK juga terus mengalami rekonstruksi seiring perubahan pemikiran teologi di dalam gereja.

PAK yang berpusat pada Kerajaan Allah dipahami sebagai dasar teologis gereja dalam merumuskan paradigma dan pendekatan, dalam apa yang disebut di atas, sebagai PAK ekumenistransformatif. PAK tidak lagi dilihat dan dipahami serta dipraktekkan hanya sebatas masalah kognitif dan keimanan eksklusif, tetapi terutama sebagai pendidikan dan pengajaran religius yang harus memiliki wawasan ekumenis yang mengubah.

 PAK  ekumenis-transformatif berpusat pada Kerajaan Allah, yang dalam interpretasi dan perumusan pemikiran teologisnya, dipahami bahwa dalam usaha pewujudannya, itu adalah perjuangan keadilan, perdamaian dan pelestarian lingkungan hidup atau keutuhan ciptaan.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah: supaya pendekatan sefektif mungkin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk memberitakan firman Tuhan. Carilah pendekatan terhadap gereja yang menarik bagi anak sekolah minggu supaya mereka merasa nyaman dan tidak terbebani. Jadikan pendekatan ini sebagai alat kontrol untuk kemajuan dalam pelayanan di gereja.

DAFTAR PUSTAKA

 

[1] https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13363/1/D_762012001_BAB%20I.pdf latar belakang gereja

2  http://eprints.undip.ac.id/60108/2/MESRIDA_SIBARANI_21020113120033_BAB_I.pdf  Mesrida Sibarani .  GEREJA

3 https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17886/1/T1_712013086_BAB%20I.pdf latar belakang gereja. No 1.

4 http://e-journal.uajy.ac.id/3002/3/2TA12245.pdf  karya bumi memerintah bersama Yesus di sorga.

5  https://media.neliti.com/media/publications/270038-peranan-guru-pendidikan-agama-kristen-da-f4cab461.pdf guru pendidikan agama kristen.

6 https://www.google.com/search?q=peran+guru+terhadap+pemuda+di+gereja&oq=peran+guru++terhadap+pemuda+di+gereja&aqs=chrome..69i57j0i22i30l2.19303j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8  peran pemuda dalam gereja.

7  https://media.neliti.com/media/publications/270038-peranan-guru-pendidikan-agama-kristen-da-f4cab461.pdf peranan guru pendidikan agama Kristen.

8 A. Hasan Saragih. 2008. “Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar”. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, Vol. 5, No. 1, Juni 2008, hlm. 27.

9  https://blog.kejarcita.id/8-manfaat-menjadi-guru-yang-harus-kamu-tahu/ manfaat  sebagai guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun