Hal ini akan mengakibatkan anak semakin terpuruk dalam kesedihan dan merasa menjadi pecundang. Ketika dewasa nanti, bukan tidak mungkin ia akan berambisi menang dengan menghalalkan segala cara.
Tunjukkan rasa empati dan berikan motivasi bahwa kekalahan hari ini adalah pelajaran untuk bisa lebih baik di masa yang akan datang.
2.Berikan Pujian
Setelah dia mendapat kekalahan, berikan pujian, bahwa sebetulnya dia telah berusaha dengan sangat baik, hanya saja kurang sedikit dari pemenang.
Dengan pemberian pujian, anak tidak  terpuruk berkepanjangan. Ia akan merasa dirinya masih mempunyai kelebihan dan harapan-harapan baik  di masa depan.
3.Biarkan Anak Mengekspresikan Perasaan
Jangan terlalu banyak melarang saat anak didik  ingin mencoba hal hal di luar yang Kita  ajarkan.
Biarkan anak melakukan sesuatu yang belum pernah dicobanya, berikan arahan dan bimbingan serta terangkan kelebihan dan kekurangannya, manfaat dan bahayanya.
 Dengan begitu anak bisa memilih dan memilah mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dijauhi.
4.Jadilah Contoh yang Baik
Guru singkatan dari digugu dan ditiru. Ada peribahasa yang mengatakan guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Oleh karena itu, jadilah contoh tauladan yang baik untuk anak didik. Bagaimana kita mengharapkan anak didik menjadi juara sementara Kita yang mengajarkannya tidak memberikan contoh terbaik.
5. Berikan Reward
Hadiah, meski sederhana patut diberikan saat moment tertentu. Hal ini akan memacu semangat anak untuk lebih berprestasi lagi. Meskipun begitu tetap harus diberikan pengertian bahwa hadiah itu bukan sebuah tujuan melainkan efek samping dari pencapaian yang telah diraih.
Demikian cara memotivasi agar anak percaya diri. Semoga anak-anak didik kita menjadi anak yang percaya diri dan berani melakukan kebaikan-kebaikan di masa depan.