Mohon tunggu...
Eni Marlina
Eni Marlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nama eni marlina jurusan pendidikan luar biasa, fakultas ilmu pendidikan,universitas negeri padang.

Nama eni marlina jurusan pendidikan luar biasa, fakultas ilmu pendidikan,universitas negeri padang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pentinganya Pembaharuan terhadap Permasalahan Pendidikan

30 Mei 2021   06:30 Diperbarui: 30 Mei 2021   06:58 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Eni Marlina

Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Universitas Negeri Padang

enimarlina2000@gmail.com

Abstrak

Permasalahan merupakan sesuatu yang membutuhkan dan memerlukan perbaikan atau hal-hal yang di rasa perlu untuk di tangani agar permasalahan yang ada tersebut tidak terus berlanjut untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, dengan adanaya permasalahan-permasalahan yang terjadi di negara kita indonesia ini tentunya permasalahan yang ada tersebut harus segera di atasi dengan cepat agar permasalan yang ada tersebut tidak akan berlarut dan semakin lama permasalahan tersebut ada di negara kita indonesia. Permasalahan yang ada tentu memerlukan pembaharuan atau perubahan agar permasalahan yang ada dapat teratasi dan tidak semakin menjadi-jadi. Sehingga permasalahan tersebut dapat berangsur hilang dengan berjalannya waktu.

kata kunci: permasalahan pendidikan, pembaharuan,

Pendahuluan

Banyak sekali permasalahan-permasalahan yang terjadi di Negara kita Indonesia yang sangat memberikan pengaruh negarif terhadap pendidikan yang ada. Permasalahan yang  terjadi belum teratasi dengan baik sehingga permasalahan yang ada yang menjadi penyebab permasalahan dalam pendidikan itu sendiri tidak akan pernah terselesaikan jika tidak di di barengi dengan pembaharuan atau perubahan yang bisa mengatasi permasalahan yang ada tersebut.

Permasalahan yang ada di indonesia yaitu masalah yang terkait dengan pemerataan pendidikan, mutu dan relevensi pendidikan dan efisiensi dan efektifitas pendidikan. Permasalahan yang seperti ini yang kita jumpai di negara kita Indonesia saat ini yang mana permasalahan yang ada belum teratasi sampai saat sekarang ini. oleh karena itu pembaharuan sangat di butuhkan untuk mengatasi atau mengurangi permasalahan yang ada tersebut.

permasalahan pendidikan

Permasalahan Pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi oleh programprogram pendidikan di negara Indonesia. 

Adapun masalah yang rumit dalam dunia pendidikan seperti; pemerataan, mutu dan relevansi, dan efisiensi dan efektifitas. Setiap masalah yang dihadapi disebabkan oleh faktor-faktor pendukungnya adapun faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya masalah tersebut adalah IPTEK, laju pertumbuhan penduduk, kelemahan tenaga pengajar dalam menangani tugas yang dihadapinya, serta ketidakfokusan peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran.

Permasalahan pendidikan merupakan suatu penghambat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Pada bab ini akan dibahas tentang beberapa masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia. Adapun permasalahan tersebut: 1. Pemerataan Pendidikan 2. Mutu dan Relevansi Pendidikan 3. Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan.

Pemerataan Pendidikan

Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, persoalan pemerataan pendidikan setidaknya disebabkan oleh (1) Perbedaan tingkat sosial ekonomi masyarakat; (2) Perbedaan fasilitas pendidikan; (3) Sebaran sekolah tidak merata; (4) Nilai masuk sebuah sekolah dengan standart tinggi; (5) Rayonisasi. (Idrus, 2016)

Mutu dan Relevansi Pendidikan

Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan juga disebabkan oleh rendahnya kualitas tenaga pengajar. Penilaian dapat dilihat dari kualifikasi belajar yang dapat dicapai oleh guru dan dosen tersebut. Dibanding negara berkembang lainnya, maka kualitas tenaga pengajar pendidikan tinggi di Indonesia memiliki masalah yang sangat mendasar. Kinerja guru merupakan serangkaian hasil dari proses dalam melaksanakan pekerjaannya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kemampuan seorang guru untuk menciptakan model pembelajaran baru atau memunculkan kreasi baru akan membedakan dirinya dengan guru lain. (Saptono, 2017)

Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan

Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumberdaya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani. Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan rencana / program yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut tidak efektif. Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan tidak akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain seperti pengangguran.

Selanjutnya terdapat faktor pendukung dari permasalahan pendidikan di Indonesia, yaitu:

IPTEK

Peningkatan dan pengembangan SDM serta teknologi dalam mempersiapkan generasi penerus suatu bangsa dilaksanakan melalui pembelajaran di sekolah. (Saptono, 2016) Penemuan teknologi baru di dalam dunia pendidikan, menuntut Indonesia melakukan reformasi dalam bidang pendidikan. Pelaksanaan reformasi tidaklah mudah, hal ini sangat menuntut kesiapan SDM Indonesia untuk menjalankannya.

Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan yang sangat pesat akan berpengaruh tehadap masalah pemerataan serta mutu dan relevansi pendidikan. Pertumbuhan penduduk akan berdampak pada jumlah peserta didik. Semakin besar jumlah pertumbuhan penduduk, maka semakin banyak dibutuhkan sekolah-sekolah untuk menampungnya. Jika daya tampung suatu sekolah tidak memadai, maka akan banyak peserta didik yang terlantar atau tidak bersekolah. Hal ini akan menimbulkan masalah pemerataan pendidikan

Permasalahan Pembelajaran

Pada saat sekarang ini, kegiatan pembelajaran yang dilakukan cenderung pasif, dimana seorang pendidik selalu menempatkan dirinya sebagai orang yang serba tahu. Hal ini akan menimbulkan kejengahan terhadap peserta didik. Sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi tidak menarik dan cenderung membosankan. Kegiatan belajar yang terpusat seperti ini merupakan masalah yang serius dalam dunia pendidikan.

Pembaharuan

Secara etimologi, pembaharuan berarti proses, cara memperbaharui, proses mengembangkan adat istiadat, cara hidup yang baru, membangun kembali, menyusun kembali, dan memulihkan seperti semula. Sedangkan secara terminologi, pembaharuan mengandung banyak makna, di antaranya A. Mukti Ali. Menurutnya, pembaharuan adalah suatu usaha mengganti yang jelek dengan yang baik dengan mengusahakan yang sudah baik menjadi lebih baik.

 Menurut Harun Nasution, kata yang lebih dikenal untuk pembaharuan adalah modernisasi. Kata modernisasi lahir dari dunia Barat, yang mengandung pengertian: pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat-istiadat, institusiinstitusi lama, dan sebagainya, agar semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Secara sederhana, Azra mendefinisikan pembaharuan dengan suatu usaha untuk mengadakan perubahan di berbagai bidang dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara menyeluruh guna memperoleh hasil yang lebih baik sesuai dengan tantangan dan dinamika kebutuhan masyarakat.4 Sementara itu, Cece Wijaya berpendapat, pembaharuan adalah suatu usaha untuk memperkenalkan berbagai hal yang baru dengan maksud memperbaiki apa-apa yang sudah terbiasa demi timbulnya praktek yang baru, baik dalam metode maupun cara-cara bekerja untuk mencapai tujuan.

Jadi dapat di simpulkan bahwa yang di maksud dengan pembaharuan adalah suatu uaha yang memberikan perubahan terhadap apa yang ingin di perbarui atau di ubah tersebut. dari hal yang jelek menjadi lebih baik. Dari hal yang menjadi permasalahan dan dapat di selesaikan dan pembaharuan mengarah kepada sesuatu yang lebih baik.

Pembaharuan yang dapat di lakukan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan dalam pendidikan yang dapat di lakukan yaitu sebagai berikut:

pembaharuan dari segi permasalahan pemerataan pendidikan

Dari segi pemerataan pendidikan yang memiliki peran penting adalah pemerintah daerah dan pemerintah pusat. karena permasalahan yang terjadi saat ini adalah tidak meratanya pendidikan yang di dapat oleh setiap daaerah. Banyak daerah yang terpencil dan jauh daari pusat kota yang tidak mendapatkan perhatian pemerintah sehingga banyak anak-anak yang berada di daerah terpendil tersebut tidak mendapatkan kesempatan untuk sekolah seperti anak-anak lainnya yang seumuran dengan mereka.

jadi pembaharuan yang harus di lakukan adalah pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus memiliki hubungan baik atau ada kotak antara kedua pemerintah tersebut sehingga permasalahan seperti di atas dapat teratasi dengan baik.

Pembaharuan permasalahan pendidikan  dari Mutu dan Relevansi Pendidikan

Permasalahan dalam mutu dan relevensi pendidikan di sebabkan karena rendahnya kualitas dari tenaga pendidik. sehingga  dengan keterbatasan kualitas yang di miliki oleh pendidik tersebut menyebabkan anak didik yang di ajarkan oleh pendidik tersebut pun juga tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan karena rendahnya kualitas pendidiknya.

pembaharuan yang dapat di lakukan disini agar permasalahan tersebut tidak terus berlarut dalam pendidikan yaitu seorang calon tenaga pendidik maupun pendidik harus berusaha untuk mengoptimalkan kemampuan serta kualitasnya sebaik mungkin agar pendidik tersebut dapat menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat mendukung dalam pembelajaran sehingga dapat menciptakan anak didik yang berkualiatas dan siap untuk terjun di masyarakat.

pembaharuan dari permasalahan efisiensi dan efektifitas pendidikan

Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumberdaya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani. Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan rencana / program yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut tidak efektif. Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan tidak akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain seperti pengangguran.

Pembaharuan yang dapat di lakukan terkait permasalahan tersebut adalah pelaksanaan pendidikan harus dibuat seefektif mungkin sehingga dapat menghasilan lulusan yang berkualitas dan tidak menyebabkan banyak terjadi pengangguran.  selain itu seseorang juga harus memiliki kemampuan dan skill di luar jenjang pendidikan atau pendidikan yang di jalani. agar setiap orang mendapatkan pekerjaan meskipun tidak sesuai dengan jenjang pndidikan yang dijalani. Dengan kemampuan yang dimiliki ia siap untuk terjun di tempat di mana pekerjaan tersebut ada. sehingga hal tersebut dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di indonesia.

Pembaharuan Kurikulum

Soetopo dan Soemanto (1991: 38) menyatakan bahwa suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja. Sedangkan menurut Nasution (2009: 252), perubahan kurikulum mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum juga disebut pembaharuan atau inovasi kurikulum. Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan kurikulum berarti adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja.mengubah semua yang terlibat di dalamnya, yaitu guru, murid, kepala sekolah, pemilik sekolah, juga orang tua dan masyarakat umumnya yang berkepentingan dalam pendidikan

Menurut Soetopo dan Soemanto (1991: 39-40), perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian-sebagian, tapi dapat pula bersifat menyeluruh. a. Perubahan sebagian-sebagian Perubahan yang terjadi hanya pada komponen (unsur) tentu saja dari kurikulum kita sebut perubahan yang sebagian-sebagian. Perubahan dalam metode mengajar saja, perubahan dalam itu saja, atau perubahan dalam sistem penilaian saja, adalah merupakan contoh dari perubahan sebagian-sebagian. b. Perubahan menyeluruh Disamping secara sebagian-sebagian, perubahan suatu kurikulum dapat saja terjadi secara menyeluruh artinya keseluruhan sistem dari kurikulum tersebut mengalami perubahan mana tergambar baik di dalam tujuannya, isinya organisasi dan strategi dan pelaksanaannya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kurikulum Menurut Soetopo dan Soemanto (1991: 40-41), ada sejumlah faktor yang dipandang mendorong terjadinya perubahan kurikulum pada berbagai Negara dewasa ini, yaitu:

1. Bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum kolonialis. Dengan merdekanya Negara-negara tersebut, mereka menyadari bahwa selama ini mereka telah dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita nasional merdeka. Untuk itu, mereka mulai merencanakan adanya perubahan yang cukup penting di dalam kurikulum dan sistem pendidikan yang ada.

2. Perkembangan IPTEK yang pesat sekali. Di satu pihak, perkembangan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah menghasilkan diketemukannya teori-teori yang lama. Di lain pihak, perkembangan di dalam ilmu pengetahuan psikologi, komunikasi, dan lain-lainnya menimbulkan diketemukannya teori dan cara-cara baru di dalam proses belajar mengajar. Kedua perkembangan di atas, dengan sendirinya mendorong timbulnya perubahan dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum.

3. Pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia dengan bertambahnya penduduk, maka makin bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan. Hal ini menyebabkan bahwa cara atau pendekatan yang telah digunakan selama ini dalam pendidikan perlu ditinjau kembali dan kalau perlu diubah agar dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang semakin besar.

Kesimpulan

Banyak sekali permasalahan yang terjadi dalam pendidikan di indonesia baik itu dari segi pemerataan pendidikannya, Mutu dan Relevansi Pendidikan  dan efisiensi dan efektifitas pendidikan. serta faktor lain yang menjadi penyebab permasalahan tersebut seperti perkembangan iptek, laju pertumbuhan penduduk serta Permasalahan Pembelajaran. Dari semua permasalahan yang ada tersebut tentu sangat di butuhkan sebuah pembaharuan atau perubahan agar permasalahan yang ada tersebut tidak berkelanjutan untuk masa yang akan datang.

sumber

MEGAWANTI, P. (2012). Meretas Permasalahan Pendidikan Di Indonesia. Formatif, 2(3), 234831. https://doi.org/10.30998/formatif.v2i3.105


Zaenudin. 2015. Pembaharuan Sistem Pendidikan Islam.  Jurnal pendidikan dan studi islam. Vol ,1 , Vol. 1,


Muhammedi. 2016.  Perubahan Kurikulum Di Indonesia : Studi Kritis Tentang Upaya Menemukan Kurikulum Pendidikan Islam Yang Ideal. Raudhah: Vol. IV, No. 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun