Namun, jika kita berhasil menumbuhkan kecintaan terhadap buku, anak-anak akan lebih mudah mengalihkan waktu mereka ke kegiatan yang lebih bermanfaat dan mendidik.
Di sinilah peran sekolah menjadi sangat penting. Sekolah harus kreatif dalam meningkatkan layanan literasi siswa, sehingga mereka tidak hanya terpapar pada buku-buku pelajaran, tetapi juga pada berbagai bacaan yang menginspirasi dan menghibur.
Menghadirkan perpustakaan yang menarik, mengadakan kegiatan membaca yang menyenangkan, atau menghadirkan perpustakaan keliling seperti yang kami lakukan di MTsN 2 Blitar, adalah beberapa cara yang bisa diambil untuk memikat minat baca siswa.
Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan lomba menceritakan kembali isi buku, klub membaca, atau mengundang penulis untuk berbagi cerita. Semua ini dapat menciptakan lingkungan literasi yang positif di sekolah, sehingga buku menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari siswa.
Dengan cara-cara ini, kita bisa menjadikan buku sebagai sahabat para siswa, yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menyenangkan. Ini adalah langkah penting untuk membantu mereka menyeimbangkan penggunaan gawai dan tetap berada di jalur yang positif dalam perkembangan mereka. Literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca, tetapi juga tentang membentuk karakter, memperluas wawasan, dan membuka pintu ke dunia yang lebih luas.
Perpustakaan bukan sekadar tempat menyimpan buku, tapi menjadi ruang bagi siswa untuk berpetualang, menggali pengetahuan, dan membuka wawasan baru. Semoga semangat ini terus berlanjut dan menjadi budaya di sekolah lain.
Blitar, 12 September 2024
Enik Rusmiati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H