Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cara Menasihati Siswa agar Mau Mendengarkan Guru

18 November 2023   20:06 Diperbarui: 21 November 2023   08:28 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Saudah, Guru SDN Lawinu Tanarara, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur(DOK. Kemendikbudristek via kompas.com)

"Anak sekarang ini memang sulit dinasihati, beda sekali dengan zaman dulu. Jangankan membantah, memandang wajah gurunya saja tidak berani."

Kalimat ini sering saya dengar dari beberapa guru yang merasa sangat dipusingkan oleh tingkah laku siswa generasi Z. Bahkan beberapa waktu lalu, kita juga mendengar bahwa seorang guru mendapat respon tidak baik dari siswa saat mengajak  untuk menjalankan salat atau beribadah.

Selain itu dalam beberapa kasus, tindakan disiplin guru yang sedikit keras terhadap siswa terkadang sering disalahpahami sebagai tindakan kekerasan, yang kadang-kadang berakhir pada tindakan hukum yang tidak proposional.

Sebenarnya siswa yang sulit diberi pendidikan karakter atau nasihat dari guru, tidak sepenuhnya salah siswa. Karena ada banyak faktor yang dapat memengaruhi dinamika hubungan antara guru dan siswa. 

Selain itu setiap siswa juga memiliki keinginan yang perlu diakui dan dipahami. Siswa memiliki harapan, impian dan ambisi yang perlu dukungan. Karena sejatinya pendidikan bukanlah proses satu arah, melainkan adanya kerjasama antara guru dan siswa yang baik.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa tidak mau mendengarkan nasihat seorang guru dan bertindak sesuai dengan keinginan pribadi mereka. Salah satu faktor utamanya adalah perkembangan masa remaja yang seringkali didominasi oleh eksplorasi identitas pencarian diri. Siswa mungkin merasa perlu untuk menguji batasan dalam mengambil keputusan sendiri, bahkan jika itu harus mengabaikan nasihat guru.

Selain itu, pengaruh teman sebaya juga bisa menjadi penyebab yang kuat juga. Siswa mungkin lebih cenderung mendengarkan rekan-rekan mereka daripada gurunya, terutama jika teman-teman mereka memiliki pandangan atau nilai-nilau yang berbeda. Selain itu, faktor-faktor luar seperti pengaruh media sosial dan budaya pop, juga dapat memengaruhi  bagaimana siswa merespon nasihat guru.

Untuk itu, sangat penting bagi guru memahmi bahwa dalam menghadapi situasi seperti ini, perlu mengembangkan keterampilan komunikasi yang kuat ketika mendekati siswa, yaitu dengan pengertian dan empati. Dengan menciptkan hubungan yang kuat dan saling percaya antara guru dan siswa, kemungkinan siswa akan lebih menghargai dan mengindahkan nasihat guru.

Dalam ilmu teori retorika, Aristoteles memberi nasihat kepada guru bagaimana cara berkomunukasi yang efektif agar pesan yang disampaikan bisa didengar, dipahami dan diamalkan oleh siswa, yaitu ethos, logos dan pathos.

Ethos

Ethos dalam bahasa Yunani artinya sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. Seorang guru harus bisa menjadi sosok yang bisa digugu lan ditiru. Artinya seorang guru haru bisa menjadi teladan yang baik bagi siswa.

Seorang guru memliki peran yang sangat penting dalam membentuk  masa depan siswanya. Salah satu aspek yang tak terbantahkan dalam peran guru adalah memberikan contoh atau teladan yang baik bagi siswanya. 

Peran seorang guru bukan hanya sebagai pengajar ilmu pengetahuan secara akademis, melainkan juga sebagai contoh dan panutan dalam hal nilai, moral dan etika.

Guru bukan hanya sumber ilmu pengetahuan, tetapi juga teladan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Guru yang menunjukkan dedikasi, integritas dan nilai-nilai yang positif akan menjadi  model yang diingingkan siswa. Siswa akan cenderung meniru sikap, cara berpikir dan etika guru mereka. 

Oleh karena itu, penting bagi guru untuk selalu menyadari bahwa mereka memiliki peran penting dalam membentuk generasi mendatang dan harus menjalani peran ini denga penuh tanggung jawab.

Dengan memberikan teladan yang baik, seorang guru akan bisa memberi inspirasi kepada siswanya untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, beretika dan berintegritas. 

Guru yang mengamalkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan empati dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung mengajarkan kepada siswanya untuk mengikuti jejak gurunya. Hal ini akan menciptakan lingkungan pendidikan yang positif dan membantu siswa untuk berkembang sebagai individu yang berkarakater di masyarakat.

Suatu hari Mahatma Gandhi pernah didatangi didatangi seorang ibu yang mengeluhkan anaknya yang menderita penyakit ginjal. Para dokter telah memintanya untuk tidak makan garam, tetapi dia tidak mendengarkannya. Sang anak meminta ibunya menemui Mahatma Gandhi, dan apa yang akan disampaikan, dengan senang hati akan dilaksanakan oleh anak tersebut.

Mahatma Gandhi tidak memberi jawaban apa pun, justru memintanya agar membawa putranya kembali setelah satu minggu.  Setelah tujuh hari ibu dan anak tersebut bertemu dengan Mahatma Ghandi, kemudian meminta bocah lelaki itu untuk tidak mengonsumsi garam. Bocah itu pun langsung setuju.

Sang ibu bingung dengan kejadian ini, ia pun bertanya kepada Mahatma Gandhi, "Mengapa tidak memberi saran ini pada satu minggu yang lalu?"

Mahatma berkata kepada sang ibu, "Ketika Anda datang kepada saya minggu lalu, saya masih biasa mengasup garam dalam makanan saya. Saya berkata kepada diri saya sendiri bahwa sebelum saya dapat menyarankan yang lain untuk tidak makan garam, maka saya harus melakukannya sendiri. Sepanjang minggu ini saya telah menahan diri untuk tidak makan garam dan merasa pantas untuk memberi saran itu."

Pesan penting dari cerita tersebut adalah sebelum memberi nasihat kepada orang lain, maka kita harus melakukannya terlebih dahulu, memberi contoh dan teladan, bukan hanya omong kosong belaka.

Logos

Menurut Wikipedia, logos dalam bahasa Yunani artinya sabda atau buah pikiran yang diungkapkan dalam perkataan, pertimbangan nalar atau suatu pernyataan yang berdasarkan kenyataan.

Nasihat yang bermakna dan berharga adalah suatu pesan yang berakar pada kenyataan. Suatu nasihat yang didasarkan pada realitas dapat memberikan pandangan yang lebih jelas dan berguna bagi penerimanya. Ketika suatu nasihat dibangun atas dasar pengalaman nyata dan pemahaman mendalam terhadap situasi atau masalah tertentu, maka menjadi lebih relevan dan dapat diandalkan.

Ketika seorang guru memberikan nasihat kepada siswa, sangat penting bahwa pesan tersebut didasarkan pada data, logika, dan aturan yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Sebagai pendidik, seorang guru memliki tanggung jawab untuk memberikan panduan yang tepat dan efektif kepada siswa. Dengan pendukung nasihat berupa data yang sahih, akan lebih dipercaya oleh siswa.

Suatu  misal guru melarang siswa untuk jangan terlalu larut dalam penggunaan gawai, maka guru bisa memberikan teori ilmu pengetahuan dampak negatif gawai bagi anak. Teori tersebut disertai beberapa kasus nyata yang sudah terjadi dan dialami anak lain. Dikuatkan lagi oleh peraturan atau undang-undang pemerintah atas larangan pemanfaatan dan pelanggaran penggunaan gawai.

Melalui dukungan nasihat dengan data yang sahih, guru membantu siswa untuk membuat keputusan yang bijak. Logika dan pemikiran yang rasional membantu siswa memahami alasan dibalik nasihat tersebut, sehingga mereka dapat mengambil Tindakan yang tepat. Selain itu aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat memberikan kerangka kerja etika yang perlu diikuti. Dengan pendekatan yang didasarkan pada data, logika dan aturan seorang guru dapat memberikan nasihat yang memotivasi, mendidik dan membantu siswa berkembang secara positif dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Pathos

Pathos menurut Hafied Cangara adalah kekuatan yang dimiliki seorang komunikator dalam mengendalikan emosi pendengarnya (penerima pesan). Guru sebagai komunikator harus mampu menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan siswanya sebagai penerima pesan.

Melalui penggunaan bahasa yang penuh empati dan kepekaan perasaan siswa, guru dapat menginspirasi, memotivasi dan menciptakan suasana hangat bila berkomunikasi dengan siswa. Dengan memahami perasaan siswa, guru harus bisa menangkap perhatian mereka secara lebih efektif.

Sangat penting bagi seorang guru memberi nasihat kepada siswa dengan menggunakan kecerdasan emosional secara bijaksana. Guru yang memiliki pemahaman yang kuat tentang emosi, akan dapat menggali perasaan dan kebutuhan siswa dengan penuh pengertian.

Dengan kecerdasan emosional, seorang guru dapat menciptakan hubungan yang positif dan mendalam dengan siswa sehingga memungkinkan komunikasi yang lebih baik sehingga penerima nasihat akan lebih terbuka.

Hal yang bisa dilakukan seorang guru dalam menerapkan kecerdasan emosionalnya ini antara lain, mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian saat siswa berbicara tentang curahan hati mereka. Tunjukkan bahwa guru benar-benar peduli dengan yang mereka alami.

Berikutnya dengan memahami perasaan siswa sebelum memberi nasihat, menggunakan bahasa yang empati dan pemahaman terhadap perasaan mereka. Selanjutnya guru perlu membentuk koneksi emosional, yaitu membagikan pengalaman guru yang relevan atau cerita inspiratif yang dapat merangsang emosi positif. Terakhir dengan memberi pujian yang tulus terhadap upaya atau keberhasilan siswa.

Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dan mencipatkan ikatan yang positif. Kemampuan guru untuk mengelola emosinya ini dapat menjadi contoh bagi siswa dalam pengendalian diri dan resolusi permasalahan yang sehat.

Dengan mengintegrasikan kecerdasan emosional, teladan dan logika dalam memberi nasihat kepada siswa ini, seorang guru dapat memberikan panduan yang baik dan sehat bagi perkembangan siswa. Karena sejatinya tidak siswa yang bodoh, nakal atau malas, mereka itu hanya belum menemukan pembimbing  yang tepat.

Blitar, 18 November 2023

Enik Rusmiati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun