Menghadapi peristiwa ini, guru jangan ikutan berteriak keras untuk menghentikan kejadian ini. Atau bahkan dengan ikutan marah-marah. Bila ini dilakukan oleh guru, bukan penyelesaian yang didapat, sudah bisa dipastikan akan semakin gaduh. Dalam menghadapi keributan ini, guru harus bisa menjadi penyejuk di tengah gurun sahara bagi para siswa ini.
Membentak siswa
Bila masalah itu bisa diselesaikan dengan senyuman, kenapa harus marah? Ya, apapun bentuknya sebuah kemarahan dan bentakan tidak akan menyelesaikan masalah. Apalagi dengan bentakan, ini akan sangat membekas di memori anak. Bentakan yang diterima anak dari gurunya akan menambah luka di hati anak.
Karena terkadang siswa itu tidak paham bahwa apa yang dilakukan itu sebuah kesalahan. Jadi yang dibutuhkan bukan bentakan, namun penjelasan atau alasan mengapa suatu hal itu tidak boleh dilakukan.
Mengatakan, "Saya yang Berkuasa di kelas ini"
Kelas bukan tempat untuk berkuasa seorang guru, namun rumah kedua bagi anak. Kelas bukan tempat guru untuk menjadi zionis. Namun diharapkan kelas bisa menjadi tempat tumbuh kembang kepribadian siswa secara optimal
Untuk itu, rasa saling memiliki, menghormati dan saling memberi harus ditanamkan oleh guru. Bila guru salah, tidak perlu menaikkan harga dirinya, dan mencari pembenaran. Segeralah mengakui kesalahan dan meminta maaf. Sebaliknya, bila ada siswa yang bersalah harus ditunjukkan bagaimana cara meminta maaf dan ihlas memaafkan.
Berdebat dengan siswa
Saya pernah mendapat tantangan dari siswa, "Bu kalua saya bisa mengalahkan ibu dalam berdebat, saya mendapat hadiah apa?"
Menanggapi tantangan tersebut, saya hanya tersenyum, saya katakan bahwa orang hebat adalah orang yang bisa menaklukan hawa nafsunya bukan mengalahkan orang lain dalam berdebat. Bahwa ilmu itu bukan untuk diperdebatkan, tapi untuk diamalkan. Siapa pun yang bisa menerapkan ilmu yang diperoleh dari gurunya, dialah pemenangnya.
Peserta didik itu bukan lawan dalam berdebat, tapi anak yang perlu bimbingan dengan kasih sayang. Berdebat dengan siswa akan banyak membuahkan kerugian. Guru menjadi kurang dihormati oleh siswa, sehingga waktu belajar akan terbuang sia-sia hanya karena perdebatan yang tidak bermanfaat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!