Nah, tema-tema ini semua ada di Kompasiana, seperti materi teks cerpen, teks puisi, teks tanggapan, teks hasil observasi, teks cerita inspiratif, teks diskusi (pendapat pro dan kontra), dan lain-lain. Meskipun di buku paket sudah ada teks bacaan, namun kebaruan gagasan pasti masih mengikuti saat buku itu ditulis.
Sebelum pembelajaran saya lakukan penelusuran tentang tema yang sesuai, lalu kirim tautan ke grup kelas. Saat pembelajaran saya sesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Melalui teks yang terdapat di tautan Kompasiana ini, bisa dilakukan pembelajaran kelompok maupun individu.
Pemanfaatan media Kompasiana ini selain meningkatkan budaya literasi dan mengenalkan blog ke siswa, juga memberdayakan pengguanaan gawai siswa di kelas. Memotivasi siswa untuk bisa menggunakan media sosial secara bijak dan cerdas.
Manfaat lain yang saya rasakan, pada saat pembelajaran jarak jauh, yaitu pada saat pandemi covid-19, saat itu guru dituntut bagaimana  bisa berinovasi dengan teknologi agar pembelajaran tetap berlangsung. Keluhan siswa bila menggunakan video, menguras kantong untuk pembelian kuota. Akhirnya materi  saya jelaskan dalam bentuk cerpen, ada empat kompetensi yang harus dikuasai siswa, jadi saya buatkan cerpen bersambung, empat episode. Baca di sini Cerpen Teenlit "Cinlok di Ruang Diskusi (bagian 1)
Berbagi Pengalaman
"Ketahuilah, semoga Allah merahmati kalian, sesungguhnya ilmu ini akan lari sebagaimana larinya unta. Oleh karena itu, jadikanlah buku-buku sebagai penjaganya dan pena-pena sebagai pemimpinnya (yang menulisnya)," Â oleh Imam Asy-Syafi'I Rahimahullah Ta'ala.
Dari pesan tersebut saya ingin menjadikan pena sebagai pemimpin saya agar selalu memberi manfaat kepada orang lain. Melalui Kompasiana ini saya ingin terus menebar pegalaman yang menurut saya baik dan berguna untuk pembaca.
Tulisan saya di Kompasiana ini sebagian besar adalah pengalaman cara saya berinovasi dalam pekerjaaan saya. Tulisan-tulisan yang sudah saya unggah tersebut saya bagikan ke media sosial atau grup-grup whatsapp. Saya tidak pernah memedulikan, apakah di respon atau tidak, saya hanya ingin berbagi pengalaman.
Ternyata tidak sedikit yang membalas melalui jalur pribadi, ingin mengetahaui lebih jauh tentang inovasi yang pernah saya lalukan. Seperti tulisan saya tentang perpustakaan, pengalaman membimbing siswa berpidato dan menulis puisi.
Menyalurkan Hobi yang Positif
Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah diberi keterampilan bisa menulis, sehingga saya bisa memanfaatkan waktu luang saya untuk kegiatan positif. Sebelum mengenal kompasiana, saya hanya menulis di catatan harian saya, mulai keluhan, kegelisahan, kemarahan sampai kebahagiaan dan suka cita. Namun, setelah bergabung dengan Kompasiana, hobi menulis saya ini lebih terarah dan tentunya lebih memiliki prestise
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!