Tidak perlu merasa gegana (gelisah galau dan merana) bila saat ini Anda seorang guru mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan.Â
Aih, ini tepatnya menasihati diri sendiri ya, hehe. Di mana pun kita berada, selama bisa memberi manfaat kepada orang lain, pasti akan senantiasa bahagia. Berikut saya bagikan pengalaman saya selama menjadi "penjaga gudang buku".
Lakukan perubahan perpustakaan sebagai tempat membaca yang nyaman
Bila perpustakaan kita selama ini masih befungsi sebagai gudang buku, maka lakukan lah perubahan menjadi sebuah perpustakaan yang nyaman sehingga membuat pemustaka betah berlama-lama berada di perpustkaan.
Pengalaman saya mengubah 'gudang buku' menjadi perpustakaan yang keren pernah saya tulis di sini.
Jangan bosan mengajak peserta didik mencintai buku
Tidak kenal maka tidak sayang, begitu kata pepatah. Saat ini anak-anak kita itu lebih kenal dan akrab dengan gawai.Â
Coba saja kita tawarkan kepada mereka antara membeli buku dan kuota, sebagian besar pasti memilih membeli kuota. Bila ada waktu senggang, kita sodori buku untuk membaca, maka akan mencari seribu alasan untuk menghindar.
Jelas ini tugas utama bagi seorang guru untuk bagaimana menjadikan anak ini mencintai buku. Bagaimana mau menyediakan waktu untuk membaca buku bila tidak ada rasa ingin tahu sama sekali terhadap informasi yang terdapat dalam isi buku.
Pengalaman saya menumbuhkan kecintaaan terhadap buku tersebut, saya libatkan anak-anak ini untuk mengelola dan melestarikan buku. Melakukan penyiangan, pencacahan dan pelayanan kepada anggota perpustakaan.
Saya amati, pada saat melakukan kegiatan tersebut, mereka sering sambil membuka dan membaca isi buku.Â