Selain media pembelajaran, materi budaya lokal bisa dijadikan model pembelajaran. Tiap daerah pasti mempunyai tradisi yang unik.Â
Keunikan inilah bisa dimanfaatkan guru dalam pembelajaran di kelas. Misalnya saja kalau di Blitar ada budaya lokal berupa kesenian Jaranan, tari Barong Rempong, tari Emprak dan tari Reog Bulkiyo.
Melalui media kesenian tersebut, guru bisa mengenalkan budaya lokal putra daerah kepada peserta didik. Iringan musik tersebut bisa diterapkan pada saat apersepsi, sebelum pembelajaran atau pada saat peserta didik sedang mengerjakan tugas secara berkelompok. Bisa juga digunakan untuk iringan pada saat guru memberikan kuis, pembagian kelompok atau pada saat melaksanakan model pembelajaran menjawab pertanyaan bergilir.
Pengenalan budaya lokal dengan berkesenian ini bisa menumbuhkan rasa bangga peserta didik terhadap budaya di daerahnya.Â
Apalagi zaman sekarang ini, musik-musik tradisonal sudah banyak yang dikemas dengan aliran musik modern, gaya anak remaja.Â
Semakin sering diperdengarkan kepada anak, akan muncul cinta, kata orang Jawa "witing tresno jalaran songko kulino", tumbuhnya cinta itu disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari.
Selain media dan model, budaya lokal ini bisa juga dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Bahkan ini bisa diterapakan keseluruh mata pelajaran. Seperti yang kita ketahui bahwa budaya lokal itu penuh dengan nilai-nilai kearifan dan kepribadian suatu daerah atau bangsa.Â
Kearifan lokal ini merupakan identitas atau kepribadian budaya bangsa yang merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam suatu masyarakat lokal atau daerah yang diturunkan dari nenek moyang atau dari generasi ke generasi.
Dari kaarifan budaya lokal inilah masyarakat mampu beradaptasi, menata serta sebagai motor penggerak yang luar biasa untuk bertahan dalam suatu kelompok masyarakat.
Karakter yang tercermin dalam kearifan budaya lokal ini merupakan tuntunan kebajikan yang akan diajarkan kepada masyarakat tentang etika dan nilai-nilai moral.
Kearifan lokal mengajarkan masyarakat mencintai alam, bukan menghancurkanya. Kearifan lokal mendidik mansyarakat untuk saling menyayangi, menghargai, menghormati bukan saling memusuhi.Â