Setelah program tersusun rapi, maka saya mengajukannya kepada pimpinan sekolah. Karena memang seluruh kegiatan sudah seharusnya diketahui dan disetujui oleh pimpinan. Koordinasi ini sangat penting, agar dalam proses pelaksanaan kegiatan nanti ada pengendali dan pertanggungjawaban.
Bila kepala sekolah menyetujui maka kita bisa melanjutkan program kita, namun bila belum mendapat izin, sebaiknya bersabar dulu dan menyusun program pengembangan lain. Karena pasti pimpinan  punya alasan tersendiri tentang sebuah keputusan yang akan ditetapkannya.
4. Jangan Lakukan Sendiri
Melakukan inovasi itu suatu proses yang berliku dan perlu pengorbanan yang besar, baik waktu, pikiran dan tenaga, maka jangan lakukan sendiri.Â
Cari teman yang bisa diajak diskusi dalam proses melaksanakan perubahan ini. Karena manurut saya ini adalah kegiatan yang berat, maka butuh orang yang benar-benar mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap kemajuan sekolah.
Dengan bekerja tim, selain bisa menghasilkan ide yang lebih kreatif, dan kebersamaan, jelas pekerjaan ini nantinya bisa membuat beban pekerjaan menjadi lebih ringan dan lebih cepat.
5. Memulai aksi dengan memilih, memilah, dan menghitung koleksi
Setelah mendapatkan restu dari pimpinan dan mempunyai tim yang mempunyai kesamaan visi dan misi, selanjutnya memulai aksi mengubah gudang buku menjadi layanan perpustakaan yang baik dan nyaman.
Pengalaman saya, aksi ini saya mulai dari memilah dan memilih koleksi yang layak dijadikan sumber belajar warga sekolah. Karena pada saat itu kondisi buku-buku masih campur antara buku mata pelajaran dan buku koleksi umum.
Maka Langkah awal yang harus kami lakukan adalah memilih buku-buku sesuai jenisnya. Yaitu buku paket kelas 7, kelas 8, kelas 9 dan koleksi umum.
Setelah dipilah sesuai jenisnya, langkah berikutnya, memilah kelayakan buku, masih dipakai sebagai sumber belajar atau tidak. Bila buku itu sudah rusak ya harus dibenahi, sedangkan bila sudah tidak dipakai karena sudah ada revisi maka harus dilakukan penyiangan.