Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sosok Inspiratif Anis Hidayatie: Jemput Mimpi dengan Jualan Keliling dan Menulis

21 Februari 2021   20:19 Diperbarui: 21 Februari 2021   22:11 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Anis Hidayatie saat memberi materi menulis buku untuk guru-guru di MTsN Kabupaten Blitar. Sumber, dokumen pribadi

Bersama satu pengajar lainnya beliau berjuang ikut mengajar Al Quran bagi anak-anak dikampungnya. Salah satu bentuk perjuangan memperbaiki karakter, akhlak anak bangsa. Harapanya,  rumah peninggalan suami tetap bisa menjadi rumah santri, sehingga pahalanya akan terus mengalir untuk suami tercintanya.

Selain mengajar diniyah, sebagai jembatan bisa menemui suaminya ketika berpulang ke rahamatullah nanti, perempuan energik ini juga giat menulis diberbagai media dan blog. Kerap juga diminta untuk mengisi workshop menulis diberbagai lembaga pendidikan, membimbing guru dan siswa menulis buku.

Bu Anis Hidayatie saat memberi materi menulis buku untuk guru-guru di MTsN Kabupaten Blitar. Sumber, dokumen pribadi
Bu Anis Hidayatie saat memberi materi menulis buku untuk guru-guru di MTsN Kabupaten Blitar. Sumber, dokumen pribadi
Tidak pernah mematok harga ketika memberi pelatihan, karena bisa mengantarkan sesama terampil menulis adalah bagian dari tujuan hidupnya. Selain pekerjaan ini merupakan hobinya, menggerakan literasi juga merupakan amanah yang harus diemban sebagai Ketua Komunitas Menulis Buku (Komalku) yang nantinya pasti juga akan dimintai pertanggungjawaban oleh masyarakat.

Saat ini ternyata masyarakat masih melihat sesorang itu dari luarnya. Buktinya, sosok inpiratif yang juga kompasianer ini sering menerima 'kasak-kusuk' dari peserta workshop yang mengomentari penampilannya, bahwa kesederhanaanya itu tidak cocok sebagai narasumber.

Bagi wanita yang saat ini giat sebagai relawan UMKM ini, komentar miring itu tidak membuatnya gusar dan minder, namun akan selalu dijadikan cambuk untuk terus melaju pesat sebagi penggerak literasi. Bahwa tugas mencerdaskan anak bangsa itu kewajiban setiap warga negara, bukan mereka yang menyandang 'wah' saja. Bahwa beramal dengan ilmu itu kewajiban hamba Allah sebagai kholifah di muka bumi ini.

Harapan wanita tangguh ini, melalui kegiatan literasi dan karya tulisannya inilah, ia ingin memberi manfaat kepada orang banyak,  sebagai amal jariyah yang tidak putus meski nyawa terpisah dari raga, memudahkan menggapai kampung surga. Kelak, ketika mata dunia tertutup selamanya. Amin.

Blitar, 21 Februari 2021

Enik Rusmiati

Catatan: Sebagian tulisan pernah dimuat di Instagram saya (Enik Rusmiati)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun