Kenyataan masa dengan segala  bias dan peristiwa ini bukan untuk dijadikan alasan menghentikan masa depanmu.
Kau tidak akan pernah bisa memutar gelombak otak menjadi yang diinginkan.
Karena itu hanya akan memberi catatan nisbi pada halaman buku yang kosong.
Berhentilah berkeluh kesah dalam gelap, karena kau harus kembali menata meja di kelasmu, memerdekakan pikiranmu dan segera bertukar kabar tentang langit yang sedang berduka.
Keluarlah segera ke jalan raya, catat semua gejala alam serta irama yang melintas di hadapanmu.
Karena sejatinya kau bukanlah bagian dari bangsa yang malas, namun pribadi yang gemar menyusun aksara.
Berjalanlah ke arah barat, akan segera kau temui kesetiaan matahari dan persahabatan sang fajar dengan samudera.
Ada gelombang yang menumbuhkan daya hidup untuk kebangkitan kehidupanmu.
Singkap segera tabir kemalasan yang menjalari persendianmu, buka kembali lembar di ruas halaman bukumu.
Biarkan hatimu menyentuh kelembutan intuisi makna diksi
Paculah adrenalin dipikirmu untuk menyigi kebenaran yang tersimpan di antara paragraf
Sadarlah, karena sejatinya kau adalah kata untuk negeri ini.
5 November 2020
Enik Rusmiati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H