Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ingin Budayakan Literasi, Semangat Saja Tidak Cukup

3 November 2020   15:03 Diperbarui: 3 November 2020   15:28 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan membaca sobat pustaka MTsN 2 Blitar. Dokumen pribadi

Buat Program yang Aplikatif

Setelah komitmen disepakati, langkah selanjutnya adalah membuat program yang aplikatif. Yaitu suatu renacana kegiatan yang langsung berupa penerapan, praktik dan membuahkan karya. Karena kalau masih berupa teori, maka yang muncul bukan lagi pembiasaan literasi melainkan teori-teori membaca, menyimak, berbicara atau menulis.

Misalnya, bila itu penerapan budaya literasi suatu sekolah, buat jadwal membaca intensif setiap hari, tentukan waktu dan buku yang harus dibaca. Tema buku yang dibaca bagi guru, karyawan serta siswa perjenjang dibedakan sesuai dengan kebutuhan.

Agar langsung bisa ada hasil atau karya, wajibkan semua pembaca mempunyai buku atau jurnal literasi harian. Tulis hasil membaca hari ini, beri kementar sesuai dengan refleksi pembacanya. Nah, bila sudah selesai satu buku, jurnal literasi ini bisa dijadikan kumpulan buku resensi kan.

Contoh program aplikatif lainnya, jadwalkan kelas menulis secara tatap muka dan daring bagi siswa dan guru. Dalam kelas ini, targetkan setiap hari, atau satu minggu satu karya. Bisa juga jadwalkan secara rutin ceramah keagamaan, psikologi atau motivasi. Kegiatan ini juga bisa digunakan untuk bahan tulisan warga sekolah.

Bila budaya literasi ini untuk program sebuah organisasi kepenulisan, buatlah grup diskusi kepenulisan dengan atau tanpa narasumber. Selanjutnya targetkan juga untuk berkarya dengan komitmen waktu yang telah disepakati.  

Karena sudah ada komitmen bersama, maka dalam program ini, hendaknya dilaksanakan semua warga sekolah atau anggota organisasi, tanpa kecuali.

Beri Teladan bukan Teori

Sebuah lembaga pendidikan atau organisasi, pasti ada pemimpin yang bertugas memimpin jalannya roda pendidikan atau keorganisasian. Menurut Wikipedia kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Jadi jelas bahwa salah satu tugas seorang pemimpin adalah memberi contoh kepada para bawahan. Berkaitan dengan budaya literasi ini, ketika sudah tercipta komitmen, ada program aplikatif, maka tugas utama pemimpin adalah memberi contoh dengan melaksanakan pembiasaan literasi.

Bila suatu ketika pemimpin tidak melaksanakan program yang telah dicanangkan bersama, tentu ini akan menodai kepercayaan warga yang dipimpinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun