Dengan menyadari sepenuhnya bahwa semangat saja belum cukup untuk mewujudkan kepiawaian dalam menulis, maka sering bertemu, berdiskusi merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan budaya literasi. Melalui kemampuan yang berbeda-beda itulah organisasi literasi ini menjadi berwarna.Â
Tenyata belajar itu tidak harus dari buku, belajar dari kelebihan orang lain juga bagian dari literasi. Bahkan bisa menyadari bahwa diri ini masih jauh dari sebuah kesempurnaan.
Oh iya, diakhir kegiatan ini, tuan rumah yang baik hati memberikan sajian makanan yang menurutku sangat istimewa. Karena aku mengenal makanan ini sebagai makanan khas orang desa, ketika aku masih tinggal di Jember. Kata orang itu makanan orang gunung, yaitu nasi tiwul, sayur ontong bakar, urap-urap dan ikan asin. Aku benar-benar merasakan nuansa mudik deh. Hemm...
Rasanya, keputusanku untuk tidak mudik ke Jember merupakan keputusan pilihan Allah SWT. Karena aku tidak hanya bisa berlibur, namun bisa bersilaturahim dan berliterasi. Terimakasih kepada teman-teman IGMPL. Salam Lietrasi!
Blitar, 29 Oktobet 2020
Enik Rusmiati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H