Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Duhai Guru, Jangan Selalu Salahkan Siswa

4 Oktober 2020   12:55 Diperbarui: 4 Oktober 2020   17:30 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungkapan siswa, bu kangen, ibu sehat kan, setelah menyimak video pembelajaran yang saya kirim menunjukkan adanyan kehadiran guru di hati siswa. Terkadang saya juga terbawa perasaan dengan kerinduan anak-anak itu.

Layaknya bila kita rindu dengan keluarga, belum cukup puas kangenya bila hanya membaca pesan di whatsapp, maka kita akan melakukan telepon video. Begitu juga dengan siswa, pasti akan merasakan hal yang sama antara membaca intruksi di gawai dengan melihat sosok guru yang begerak.

Melalui video pembejaran yang dibuat sendiri ini, guru bisa leluasa menyampaikan pesan kepada siswa. Tentu tidak hanya materi pelajaran, guru bisa memberikan pendidikan karakter yang sesuai dengan keadaan siswa. 

Melalui media ini juga, guru bisa menyisipkan motivasi untuk pengembangan diri anak. Karena sejatinya tugas seorang guru adalah mengajar dan mendidik anak bangsa ini menjadi generasi yang bermartabat.

Telaten Hubungi Siswa

Bila siswa glendor (istilah Jawa) atau telat dalam merespon intruksi yang diberikan guru itu wajar. Namanya juga anak, orang dewasa saja tidak sedikit kan yang tidak tepat waktu  ketika diberikan tugas oleh pimpinan. 

Hem, jangankan tugas dari pimpinan, terkadang perintah  Tuhan saja, kita orang dewasa suka sekali menunda-nunda kan. Makanya tetap harus dimaklumi dengan kesabaran tinggi bila siswa telat mengirim tugas-tugas dari guru.

Marah, jengkel, capek, geregetan tidak dilarang, sangat manusiawi, namun jangan berlanjut menjadi keputusasaan. Apa jadinya kalau guru putus asa hadapi siswa yang lola alias loding lama? Pasti akan banyak siswa yang putus sekolah. Akan bermunculan anak yang tidak betah belajar di sekolah. Mending belajar di internet saja kan.

Apalagi pada masa pembelajaran jarak jauh ini, dibutuhkan kesabaran yang ekstra tinggi. Guru harus lebih banyak meluangkan waktu buat siswa. Bila siswa belum merespon intruksi di grup kelas, guru jangan segera menyerah, terus hubungi sampai benar-benar tersambung dengan siswa.

Hasil wawancara saya dengan beberapa siswa, ternyata alasan telat merespon itu tidak hanya karena karakter anak yang malas. Ada yang karena android harus dipakai secara bergantian dengan saudaranya, bahkan dengan orangtuanya. Adalagi karena menunggu wifi tetangganya dihidupkan, karena tidak punya kuota. Bahkan ada yang harus menyewa android juga.

Bila guru tetap telaten menghubungi siswa, sabar menunggu pesannya direspon siswa, maka guru tersebut akan bisa menempati ruang di hati siswa. Ini benar-ujian ujian kesabaran bagi seorang guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun