Bahkan, ketika kemarin bintang dan kunang-kunang
Adalah hal yang paling indah untuk menulis puisi
Kini semua sudah terbunuh tanpa sisa dalam genangan kenangan
Sungguh, dalam panasnya matahari siang ini
Rembulan masih saja meneteskan air mata
Karena sayapnya tak mampu lagi menyelimuti
Jiwa-jiwa yang terkapar derita epidemi yang mewabah
Blitar, 24 Maret 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!