Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ibu Cerdas untuk Anak Indonesia Sehat

1 Januari 2020   11:19 Diperbarui: 1 Januari 2020   11:19 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Liburan telah berakhir, saatnya para orang tua menyiapkan buah hati untuk menapaki dan menatap kembali ke bangku sekolah. Biasanya setelah liburan seperti ini, tidak jarang anak-anak rewel dan ogah-ogahan untuk kembali beraktivitas menuntut ilmu. Terutama anak-anak yang masih di TK sampai SD. Apalagi mereka yang termanjakan dengan gawai atau aneka hiburan lain.

Ibu-ibu  yang cerdas pasti sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk calon generasi Indonesia sehat. Yuk, kita simak, bagaimana aktivitas para ibu cerdas tersebut?

Menyiapkan Bekal Makanan

Siapa bilang orang tua tidak bisa mengontrol makanan anak bila tidak berada di rumah? Hanya ibu-ibu yang malas saja yang beralasan demikian. Untuk ibu yang bijak pasti mengerti kebutuhan anak.

Jadi ingat beberapa waktu yang lalu saya bertanya  dengan salah satu siswa. Saat itu ia seringkali pada jam pertama  telat masuk kelas, lalu saya tanya, "Dari mana sayang, kenapa sering terlambat masuk kelas?"
"Dari kantin bu, sarapan" jawabnya enteng saja.
"Memang tadi tidak sarapan di rumah?"
"Tidak bu, tidak ada makanan,"
"Memangnya ibumu kemana?"
"Ada di rumah bu, kalau pagi main hape," jelasnya tanpa beban.
Mak jleb, jawaban jujur, tapi mampu mengiris-iris hati saya.

Cerita di atas tadi semoga bukan ibu-ibu pembaca tulisan ini yaaa. Meski si anak tidak protes dengan cara ibu memperlakukan anaknya. Namun apa yang dilakukan oleh ibu pasti akan membekas pada diri anak. Karena pendidikan dan kasih sayang itu tidak hanya diucapkan, namun melalui tindakan.

Pasti akan berbeda komentar anak terhadap ibunya, bila si ibu bangun pagi sudah melakukan aktivitas untuk kebutuhan keluarganya. Membangunkan, mengajaknya ibadah, menyiapkan baju dan  peralatan sekolahnya serta memasakkan makanan kesukaanya.

Apa yang dikonsumsi anak, bila itu hasil olahan ibu tercinta, akan memiliki nilai plus. Bersih jelas, enak pasti, bukan karena mahal, tapi karena ibu adalah orang yang paling paham kesukaan anak. Dan yang lebih lezat lagi karena ibu memasaknya dengan penuh kasih sayang. Makanya tidak ada alasan lagi bagi seorang ibu untuk tidak membawakan bekal bagi anaknya ke sekolah.

Biasakan Anak Berpamitan Kepada Orang Tua

Sesibuk apapun pekerjaan orang tua, tetap luangkanlah waktu sebentar saja, untuk anak berpamitan dan memohon restu kepada orangtuanya. Karena Ridhonya Allah adalah ridhonya orang tua. Doa yang mengalir dari orang tua kepada anak yang sedang menuntut ilmu, akan memudahkan si anak dalam menerima ilmu di sekolah. Doa tulus orang tua merupakan jalan terang anak dalam meraih cita-citanya.

Tanya dan Dengarkan Ceritanya

Orang tua adalah pendidikan pertama bagi anak. Maka dari itu orang tualah dasar semua keburukan dan kebaikan anak. Orang tua harus bisa menjadi satpam dan sahabat terbaik bagi anak.

Hal ini bisa dilakukan dengan sabar mendengarkan ceritanya. Setelah pulang sekolah, ibu jangan bosan-bosan selalu menyempatkan bertanya tentang kabar di sekolah hari ini. Namun harus ingat, bila ada kabar kurang baik, jangan segera memvonis kesalahannya. Dengarkan dulu sampai tuntas cerita si anak, setelah itu baru mengambil langkah atau kesimpulan.

Bekali Anak dengan Ilmu Agama

Pendidikan umum di sekolah memang penting, tapi pendidikan agama jauh lebih penting untuk rohaninya. Maka dari itu, tetaplah ajari anak untuk mengenyam pendidikan agama.

Biasanya orang tua, memberikan pendidikan anak itu hanya sampai lulus sekolah dasar saja. Itu salah besar, karena pendidikan agama itu sampai liang lahat. Apalagi pada usia remaja anak rentan dengan permasalahan sosial dan penemuan jati diri. Maka, tetaplah iringi anak dengan nasihat agama dan kebiasaan beribadah setiap harinya, tentu dengan teladan bukan dengan perintah.

Demikian sedikit berbagi ilmu buat para orang tua, terutama ibu. Seandainya banyak ibu-ibu cerdas yang sadar akan kebutuhan kesehatan jasmani dan rohani anak, sepuluh tahun ke depan pasti Indonesia ini akan menjadi negara yang sehat, cerdas dan berkarakter. Amin

Blitar, 1 Janyari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun