Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Untuk Indonesia Sehat, Jadilah Tuan di Negeri Sendiri

4 Agustus 2019   09:47 Diperbarui: 4 Agustus 2019   09:53 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

Sangat tepat lirik lagu Kolam Susu Koes Plus di atas untuk menggambarkan kondisi bangsa Indonesia yang kaya raya. Dari air, Indonesia bisa menghasilkan berbagai macam jenis ikan dan tumbuhan berprotein tinggi bagi kesehatan. 

Dari dalam tanah yang subur, mampu menghadirkan jenis makanan 'polo pendem' yang kaya vitamin dan antioksidan untuk meningkatkan daya tahan dan  kekebalan tubuh. Selanjutnya, di atas tanah tumbuh aneka bahan makanan dan buah-buahan yang banyak mengandung gizi dan vitamin tinggi yang bisa memberikan kalori bagi tubuh beraktivitas sehari-hari.

Namun, pada kesempatan ini penulis hanya akan membahas makanan yang ada dalam tanah, yaitu yang biasa dikenal dengan polo pendem (singkong, ubi jalar, kentang, bentol, gembili, garut, dll). 

Makanan ini  pada tahun 1960 sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, karena kelangkaan beras pada waktu itu. Tetapi zaman sekarang, makanan olahan ini tidak banyak digemari. Karena semakin banyaknya makanan olahan modern yang menjanjikan kenikmatan yang lebih.

Padahal makanan polo pendem ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.  Misalnya saja makanan ubi jalar, jika masih enggan menyantap ubi jalar, coba simak sejumlah manfaat  yang diperoleh dari ubi jalar. 

Menurut Health Liputan.com, manfaat ubi jalar antara lain, membantu kekebalan tubuh, selain kaya akan betakaroten, ubi jalar juga mengandung nutrisi lain seperti vitamin C, B kompleks, besi, dan juga fosfor.

Manfaat berikutnya, mengatasi peradangan. Walaupun tidak termasuk dalam keluarga kentang-kentangan biasa, ubi jalar memiliki efek antiperadangan. Didukung betakaroten, vitamin C, dan magnesium, ubi jalar sangat efektif dalam menyembuhkan peradangan internal maupun eksternal.

Contoh lain dari makanan dalam tanah adalah singkong. Ternyata kandungan nutrisi dan manfaat singkong bagi kesehatan sungguh luar biasa. Berikut kandungan gizi singkong yang di kutip dari hellosehat.com antara lain, setiap 100 gram singkong mengandung 38 gram karbohidrat. 

Mengandung  serat pangan dalam jumlah yang cukup tinggi, sehingga dapat mencegah sembelit, mengurangi kadar kolesterol, menurunkan risiko obesitas, dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Manfaat singkong juga bisa didapatkan bagi yang memiliki diabetes. Makan singkong dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Hal ini karena serat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.

Selain itu singkong juga mengandung sumber mineral yang cukup banyak seperti kalsium, fosfor, mangan, zat besi, dan kalium. Mineral ini diperlukan untuk perkembangan, pertumbuhan, dan menjalankan fungsi jaringan tubuh.

Selain sehat dengan mengkonsumsi makanan yang terdapat di lingkungan sekitar kita, juga merupakan pelajaran berharga bagi generasi mendatang agar menerapkan pola hidup sederhana. Karena barbagai jenis makanan tersebut jelas jauh dari pestisidan maupun obat kimia lain

Namun, pada zaman milenial ini, meskipun bahan dasar  makanannya sama, tetapi  masyarakat lebih menyukai makanan yang sudah diolah dalam bentuk kemasan plastik. Padahal kita tahu bahwa makanan yang sudah dalam kemasan tersebut pasti mengandung pengawet. Dan cara mengolahnya pun sudah tidak tradisional lagi (rebus, kukus atau goreng) namun sudah diberi aneka bumbu atau MSG untuk menambah gurih jajanan tersebut.

Sudah banyak diberitakan bahwa pengawet dan penyedap makanan itu sangat berbahaya bagi tubuh kita. Seperti misalnya, jenis pengawet sodium benzonate, ini merupakan salah satu bahan  kimia yang dimasukkan sebagai salah satu bahan makanan di label kemasan.

Di kutip dari suara.com, suatu studi yang dilakukan pada 2007 menunjukkan bahwa pengawet sodium benzoate berbengaruh pada tingkah hiperaktif anak-anak yang mengonsumsinya. Bahkan saat ditambahkan vitamin C, sodium benzoate diketahui dapat menghasilkan zat yang dapat menyebabkan kanker.

Sedangkan bahaya MSG, menurut suara dokter.com.  apabila kita terlalu sering mengomsumsinya juga akan berdampak buruk bagi kesehatan kita. Kerena bahan kimia yang yang terdapat di penyedap ini bisa menyuburkan bibit kanker yang ada di tubuh kita.

Nah, setelah mengetahui manfaat dan risiko yang ditimbulkan oleh makanan tersebut, masih enggankan kita menyantap makanan sehat.

Ayo, untuk Indonesia sehat, jadilah tuan di negeri sendiri.

Blitar, 4 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun