Sejenak aku singgah di semesta pagi ini
Pandanganku jalang terbuai gerakan sriti
Kicauanya riuh menantang gema suara alam, paruhnya terkadang harus mematuk punggung ranting pohon.
Sementara telingaku mendengus nyanyian sumbang dari akar-akar hutan jati
Terpaku nanar tatapanku, gamang meradang dalam tanya
Sesaat lidahku berbisik di hatiku, "Untuk perlakukanku, hanya ada dua pilihan, berkata baik atau diam,"
Aku memilih diam, karena diamku itu kebenaran yang enggan aku urai, karena diamku itu menjauh dari kenangan yang kemarin kau tuliskan
Blitar, 24 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H