Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pilihan Hati

24 Maret 2019   06:05 Diperbarui: 24 Maret 2019   06:06 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejenak aku singgah di semesta pagi ini
Pandanganku jalang terbuai gerakan sriti
Kicauanya riuh menantang gema suara alam, paruhnya terkadang harus mematuk punggung ranting pohon.


Sementara telingaku mendengus nyanyian sumbang dari akar-akar hutan jati
Terpaku nanar tatapanku, gamang meradang dalam tanya


Sesaat lidahku berbisik di hatiku, "Untuk perlakukanku, hanya ada dua pilihan, berkata baik atau diam,"


Aku memilih diam, karena diamku itu kebenaran yang enggan aku urai, karena diamku itu menjauh dari kenangan yang kemarin kau tuliskan

Blitar, 24 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun