Mohon tunggu...
Eni Rakhmawati
Eni Rakhmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru Bahasa Inggris SMP di kabupaten Cilacap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin Pengelola Sumber Daya

16 Juni 2023   12:39 Diperbarui: 16 Juni 2023   12:47 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum wr wb

Salam Guru Penggerak.

Salam Sehat dan Bahagia kepada para pembaca artikel ini.

Kembali lagi bertemu dengan saya Eni Rakhmawati, Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Cilacap. Kali ini saya akan menuliskan refleksi saya selama mempelajari modul 3.2 "PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA"

Refleksi dwi mingguan kali ini saya akan menuliskan jurnal dengan model Driscoll. Model ini diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Ada tiga bagian yang akan saya tuliskan dalam refleksi ini yaitu WHAT? (Apa yang saya pelajari), SO WHAT? (Jadi, apa yang saya rasakan/terima/alami), NOW WHAT? (Sekarang apa yang akan saya lakukan) .

1. WHAT?

Pada modul 3.2 ini, saya telah mempelajari Pemimpin dalam Pengelolahan Sumber Daya. Pada modul ini dijelaskan bahwa sekolah adalah sebuah ekosistem yaitu bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Ada dua pendekatan yang mempengaruhi ekosistem sekolah yaitu pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis asset. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang belum ada, dan apa yang tidak berfungsi dengan baik. Dengan pendekatan berbasis kekurangan/masalah akan sering menyebabkan kita mengeluh dan mengalami jalan buntu dalam menemukan solusi. Sedangkan Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) adalah sebuah konsep yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Pada modul ini saya mengetahui bahwa sekolah memiliki potensi asset yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berbasis asset. Adapun 7 aset utama sekolah yaitu modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, Modal Fisik, Modal lingkungan/alam dan Modal finansial.

Setelah melewati alur mulai dari diri dan eksplorasi konsep, kami melakukan diskusi dengan menganalisis dua kasus dan saling memberi tanggapan terhadap analisis kasus yang dilakukan oleh teman CGP lain pada alur ekslporasi konsep forum diskusi. Pada alur kolaborasi konsep, kami mencoba berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis seluruh potensi asset yang terdapat di daerah kami yang dapat mempengaruhi perkembangan Pendidikan di sekolah kami sekaligus kebermanfaatannya bagi sekolah. Dalam alur Demonstrasi Kontekstual, CGP diminta untuk menganalisis visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video praktik baik yang ada. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing tahapan B - A - G - J - A dari tayangan video yang ada.  Mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video dan menganalisis modal utama apa saja yang dimanfaatkan contoh video praktik baik ini. Setelah itu para CGP akan mendapatakn pendalaman materi melalui Elaborasi Pemahaman pada platform yang telah disediakan dan disampaikan oleh Bapak H. Hari Indarjoko selaku Instruktur. Pada alur Koneksi Antar Materi, CGP diminta untuk membuat kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pengelolaan Sumber Daya' dan menjelaskan bagaimana cara implementasi di kelas, sekolah dan lingkungan sekitar. Pada alur Aksi Nyata, CGP diminta untuk menemukan asset yang ada di sekolah dengan Kepala Sekolah, Guru, Orang tua, Tokoh Masyarakat dan murid melalui pertemuan sekurang -- kurangnya 3 kali pertemuan.

2. SO WHAT?

Saya merasa senang dan beruntung sekali bergabung dalam program Pendidikan CGP ini karena saya dapat mempelajari modul ini. Di sini saya memahami bahwa sekolah adalah sebuah ekosistem yang saling ketergantungan baik itu factor biotik maupun abiotik. Sebelumnya saya pernah menggunakan pendekatan berbasis masalah dalam merancang suatu kegiatan akan tetapi sering sekali menemukan masalah sehingga mengakibatkan kegiatan tersebut kurang maksimal atau bahkan pernah gagal karena sekolah tidak bisa berbuat apapun.

Dari sinilah saya memahami bahwa untuk mengahadapi suatu masalah hendaklah menggunakan pendekatan berbasis asset sehingga asset yang ada di sekolah dapat tergali dengan baik. Dengan seperti itu sekolah akan dapat berkembang dengan baik dan optimal. Memanfaatkan asset sekolah yang sudah ada namun belum maksimal dalam pemberdayaan.

Setelah memahami modul ini saya yakin bahwa sekolah saya akan mampu bersaing dengan sekolah lain. Karena saya yakin apa yang dimiliki oleh sekolah lain juga dimiliki sekolah saya. Tinggal lagi bagaimana menggali semua potensi itu

3. NOW WHAT?

Saya merasa sangat beruntung sekali mendapatkan penetahuan ini, membuka pola pikir saya bahwa ternyata masih banyak asset yang dimiliki sekolah dan dapat dimanfaatkan serta dimulai dari hal yang sederhana. Sungguh saya tidak akan mendapatkan pengetahuan yang sangat bermanfaat ini, seandainya saya tidak mempelajarai modul 3.2 ini tentang Pemimpin Sebagai Pengelola Sumber Daya. Jika nanti dalam pelaksanaan pembelajaran saya menemukan masalah maka saya akan menggunakan Aset -Based Thinking dalam penyelesaiannya karena pendekatan ini dapat membantu perkembangan kemajuan sekolah.

Setelah mempelajari modul ini, saya akan mencoba terus mengenali dan menganalisis potensi asset yang ada di sekolah saya maupun lingkungan agar dapat diberdayakan dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan sekolah ke depannya bersama rekan guru dan murid terlebih dahulu.

Saya juga akan terus belajar dengan rekan dari sekolah lain yang sudah banyak memanfaatkan asset di sekolahnya untuk terus menggali pengetahuan saya tentang bagaimana memaksimalkan pemanfaatan asset di sekolah.

Dukungan dari kepala sekolah dan teman sejawat serta pegawai sekolah tentu sangat saya harapkan dalam hal ini, termasuk orang tua, komite dan masyarakat sekolah serta Lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya agar saya bisa berkolaborasi bersama untuk meningkatkan potensi sekolah dan potensi murid-murid saya.

Demikian refleksi saya setelah mempelajari modul 3.2 ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Salam guru penggerak !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun