Kegiatan Koneksi antar Materi, CGP diminta untuk membuat kaitan antara Coaching Supervisi Akademik dengan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial dan Emosional. CGP bebas membuat tugas tersebut melalui apa saja sesuai dengan minat CGP sendiri kemudian menyambungkan tautan pada LMS untuk bisa dilihat oleh fasilitator. Pada kegiatan ini, saya sangat senang karena selain belajar pada kesempatan ini saya juga sedang mempersiapkan materi untuk Pendampingan Individu 4 yaitu observasi kelas oleh PP dengan menggunakan Pembelajaran Berdiferensiasi dan PSE serta menerapkan budaya positif di kelas. Sehingga saya langsung bisa belajar menerapkan materi tersebut di kelas.
Kegiatan terakhir adalah Aksi Nyata, dimana CGP akan melakukan observasi kelas terhadap rekan sejawatnya di sekolah. Sebelum melakukan observasi kelas maka CGP dan guru model tersebut melakukan coaching untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan pra dan saat observasi CGP diminta untuk membuat dokumentasi berupa video yang nantinya di serahkan kepada PP dan diunggah ke PMM. CGP memberikan umpan baik kepada guru model dihadiri oleh Pengajar Praktik
Pada tanggal 30 Maret 2023, CGP diberi waktu satu hari untuk bisa mengerjakan post-test sebagai bentuk tes akhir Modul 2.
Â
Perasaan
Pada modul kali ini saya harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa menyelesaikan modul 2.3 ini karena kondisi kesehatan saya drop di akhir -- akhir menjelang modul ini selesai. Saya berusaha sebisa mungkin untuk dapat menyelesaikan modul ini sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, karena saya tidak mau menumpuk tugas yang akhirnya saya juga akan keteteran apalagi kondisi kesehatan saya yang membutuhkan istirahat dalam waktu beberapa hari. Untuk kali ini saya meminta tolong suami untuk membantu mengerjakan tugas saya dalam hal edit video. Alhamdulillah bisa menyelesaikan sesuai dengan jadwal yang sudah tertera begitu pula menyelesaikan post-test akhir modul 2.
PembelajaranÂ
Melakukan Coaching dapat meningkatkan tanggung jawab coachee karena solusi muncul dari coachee. Coaching juga dapat meningkatkan potensi diri. Hubungan kemitraan yang terjalin saat coaching juga menjadikan suasana tersebut seperti bukan coaching, hanya seperti mengobrol biasa saja. Keterampilan untuk hadir penuh, mendengarkan secara aktif sehingga tidak melabel atau berasumsi terhadap coachee agar dapat melontarkan pertanyaan yang berbobot sering dilatih agar bisa menjadi "habit" atau kebiasaan yang positif.
PenerapanÂ
Setelah mempeajari ini, saya berharap akan menjadikan coaching ini sebagai "habit" untuk terus melatih keterampilan coaching saya. Memunculkan potensi dari coach dan coachee. Dapat membangun hubungan kemitraan pada saat coaching baik dengan rekan sejawat maupun murid.
Baiklah...para pembaca yang hebat dan bahagia, inilah refleksi dwimingguan saya selama saya mengikuti kegiatan modul 2.3 Coaching Supervisi Akademik. Semoga Bermanfaat dan silahkan berikan komentarnya pada kolom komentar yaa....