Jika seseorang tidak makan selama 4 jam saja, maka glikogen yang ada di hati kemudian akan dipecah untuk kebutuhan energi. Jika glikogen telah habis, maka tubuh akan mengambilnya dari lemak. Dengan demikian puasa merupakan cara yang paling ampuh untuk menjaga berat badan serta untuk detoksifikasi dan secara otomatis akan mengontrol kadar gula dalam tubuh.
Namun yang perlu diperhatikan adalah saat berbuka. Berbukalah dengan air putih dan hindari makanan yang mengandung kadar gula tinggi. Ketika kadar gula tinggi maka akan membuat insulin bekerja terlalu berat.Â
Selain dapat mengontrol kadar gula, puasa juga bisa mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, stroke dan penuaan dini. Selama kita berpuasa, beberapa organ tubuh akan istirahat total, termasuk jantung, pankreas dan organ pencernaan sehingga nantinya organ-organ tersebut akan bekerja kembali secara optimal.
Ada juga cara lain untuk mengontrol gula darah yaitu dengan menggunakan alat khusus, namanya Scanadu Scout. Alat ini dikembangkan oleh NASA Ames Research Centre California sejak tahun 2012 lalu.
Scanadu Scout tidak hanya berfungsi untuk mengukur kadar gula dalam darah, ia juga bisa mengukur tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh dan kadar oksigen dalam darah. Scanadu juga bahkan bisa untuk mendeteksi penyakit kulit.
Cara penggunaannya pun cukup sederhana, anda hanya menempelkan Scanadu pada dahi dan alat ini akan langsung bekerja, membaca dan mendeteksi kondisi anda; hasilnya akan dianalisis dan kemudian disimpan pada chip mikro fluida. Selain itu Scanadu juga akan memberikan saran rekomendasi apa yang harus anda lakukan; apakah meminum obat, konsultasi dengan dokter atau cukup dengan istirahat saja.
Tubuh manusia memang dirancang dengan luar biasa canggih, setiap ada ketidakberesan maka tubuh akan meresponnya dengan memberikan sinyal berupa keadaan tertentu yang tidak biasa.
Beberapa kondisi berikut bisa menandakan bahwa tubuh anda kelebihan gula, diantaranya: mudah lelah, cepat lapar atau cepat haus, susah tidur dan selalu merasa kurang manis pada makanan yang sebenarnya sudah manis.
Ketika anda terbiasa memakan makanan manis berarti pula melatih otak untuk terbiasa dengan rasa manis, sehingga otak anda akan mengharapkan rasa manis yang lebih tinggi. Itulah mengapa rasa manis yang anda rasakan kadarnya menjadi berkurang.
Konsumsi gula berlebih akan menyebabkan kegagalan pankreas dalam memproduksi insulin, kondisi ini akan memicu peningkatan hormon ghrelin yaitu hormon yang berperan menimbulkan rasa lapar. Disisi lain akan terjadi penurunan hormon leptin yaitu hormon yang berperan menimbulkan rasa kenyang.
Jadi rasa lapar yang anda rasakan adalah akibat kacaunya metabolisme tubuh dalam mengatur produksi hormon.
