Mohon tunggu...
Engkos Kosasih
Engkos Kosasih Mohon Tunggu... Operator - Operator Forklift PT. Lion Superindo

Menulis tidak hanya bekerja untuk keabadian, menulis juga bekerja untuk perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyaksikan Kemukjizatan Al Qur'an, Mungkinkah?

28 Juni 2024   15:26 Diperbarui: 28 Juni 2024   16:08 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels

Dengan perasaan rendah hati, mengharap ridho serta hidayah Allah, mempelajari bahasa Arab dan mendalami makna-makna yang terkandung di dalam Al Qur'an, maka seseorang akan mungkin dapat merasakan dan menyaksikan langsung mukjizat Al Qur'an sehingga akan menambah keimanannya kepada Allah dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. 

Contoh praktek sederhana yang bisa dilakukan, coba perhatikan dua ayat di bawah ini:

Ayat pertama:

 قَالَتْ اَنّٰى يَكُونُ لِى غُلٰمٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ وَّلَمْ اَكُ بَغِيًّا

(Maryam berkata: "bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki sedangkan tidak pernah seorang pun menyentuhku dan aku juga bukan seorang pezina") QS Maryam (19) : 20

Ayat kedua:

 قَالَتْ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِى وَلَدٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ قَالَ كَذٰلِكِ اللّٰهُ يَخْلُقُ مَايَشَاءُ اِذَا قَضٰى اَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُوْلُ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ

(Maryam berkata: "ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak sedangkan aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun." Allah berfirman (melalui Jibril): "demikianlah Allah menciptakan apa-apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata: "jadilah", lalu jadilah ia".) QS Ali Imran (3) : 47

Kedua ayat diatas memiliki kesamaan redaksi, namun ada sedikit perbedaan. Jika kita bisa menemukan perbedaannya lalu bisa menjawab mengapa keduanya berbeda, maka hal ini bisa menjadi langkah awal untuk bisa merasakan dan menyaksikan mukjizat Al Qur'an.

Mengapa Allah memilih kata غُلٰمٌ pada ayat pertama, dan mengambil kata وَلَدٌ di ayat kedua, padahal keduanya memiliki arti yang sama yaitu anak laki-laki.

Mengapa Allah menambahkan kata بَغِيًّا di ayat pertama, sedangkan di ayat ke dua tidak terdapat kata tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun