Al Qur'an memiliki aturan-aturan khusus dalam pengucapannya, bahkan bisa dibaca dengan berbagai irama yang berbeda.
Apa yang harus dilakukan agar bisa menyaksikan mukjizat Al Qur'an?
Kemukjizatan Al Qur'an bisa dilihat dari dua sisi, segi kebahasaan dan kandungannya.
Banyak dari kalangan ilmuwan yang takjub dengan Al Qur'an, melalui ilmu yang ditekuninya mereka bisa menyaksikan langsung mukjizat Al Qur'an. Apa yang ada di dalam Al Qur'an ternyata selaras dengan penemuan-penemuannya. Ini yang membuat mereka takjub dan akhirnya memilih Islam sebagai agamanya.
Sebagai contoh adalah apa yang ilmuwan jepang temukan tentang methalonids. Zat ini bisa dihasilkan jika seseorang memakan kombinasi antara buah tin dan zaitun, mengkonsumsinya harus tepat yaitu 1 buah tin ditambah 6 buah zaitun. Kombinasi ini akan menghasilkan zat methalonids yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Secara alami zat methalonids ini dihasilkan tubuh pada rentang usia 15-35 tahun. Khasiat buah tin dan zaitun telah mencengangkan para ilmuwan, dan mereka lebih takjub lagi ketika mendapati bahwa Al Qur'an menyebut buah tin sebanyak satu kali dan buah zaitun sebanyak 6 kali. Ini adalah salah satu bukti tentang mukjizat Al Qur'an yang sesuai dengan ilmu pengetahuan masa kini.
Bagi kita yang bukan ilmuwan dan tidak menekuni bidang ilmu apapun maka segi kebahasaan lah yang memungkinkan untuk kita bisa menyaksikan mukjizat Al Qur'an.
Sebagaimana yang pernah dialami oleh bangsa Arab dahulu, mereka takjub, terkagum-kagum dengan Al Qur'an. Mereka berbahasa Arab tapi mendengar Al Qur'an dibacakan, mereka langsung terdiam. Baru kali itu mereka mendengar syair yang begitu indah, jelas dan mengandung makna yang dalam.
Jadi untuk bisa menyaksikan mukjizat Al Qur'an dari segi bahasa maka belajar bahasa Arab menjadi hal yang harus dilakukan. Dan untuk memahami kandungan Al Qur'an, maka tidak cukup dengan belajar bahasa Arab, ilmu balaghah serta asbabun nuzul (latar belakang turunnya ayat) adalah tambahannya.
Dengan menyaksikan langsung kemukjizatan Al Qur'an bukan berarti ada jaminan iman seseorang akan bertambah, karena hidayah sepenuhnya milik Allah.
وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ قُلْ اِنَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ اَنَابَ
Dan orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang yang bertobat kepada-Nya." (QS Ar-Ra'd: 27)