Rendahnya empati para elit  terhadap permasalahan yang dihadapi rakyat semakin terasa saat jauh dari pemilu. Dengan makin gencarnya wacana penundaan pemilu, maka semakin jauh empati itu. Â
Pemerintah sibuk dengan gagasan perpindahan  IKN yang ditargetkan terlaksana  sebelum pemilu 2024 dilaksanakan. Sedangkan elit politik sibuk dengan membuat peluang-peluang untuk bisa merapat ke Istana dan mendapat kue kabinet di sisa-sisa waktu kekuasaan.Â
Melalui drama penundaan  pemilu ini pulalah membuka kedok ruang demokrasi yang sesungguhnya, ambigu dan kebernihilan. Sayangnya rakyat sibuk mengantri monyak goreng, jadi sebagiannya tidak peduli dengan berkembangnya wacana tersebut.Â
Mungkin sebagiannya berharap tetap dilaksanakan pemilu karena setidaknya akan ada pembagian sembako atau kaos dari para caleg dan capres, atau cakada. sebagiannya lagi wait and see atas kemungkinan akhir dari drama ini, berhasilkah isu penundaan pemilu ini menjadi pemufakatan para elit di negeri ini? Â apakah akan menjadi ending yang mengharu biru, amandemen UUD NRI 1945? sehingga dengan mudahnya merubah konstitusi negara, Â apapun akan terjadi pada bangsa ini termasuk mungkin hilangnya istilah NKRI. Â Â Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H