Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ini 3 Penyebab Travel Umrah Bermasalah

29 Maret 2023   22:26 Diperbarui: 31 Maret 2023   08:03 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi umrah.| Shutterstock/Iskandar Cita via Kompas.com

Selepas pandemi Covid-19, kerinduan umat muslim untuk beribadah ke Tanah Suci membuncah. Begitu keran umrah terbuka, jumlah jemaah umrah membludak. Biro perjalanan sampai kewalahan menerima antusiasme jemaah. Apalagi momen Ramadan seperti saat ini, yang pahalanya setara dengan ibadah haji. 

Dampaknya luar biasa. Hotel di Arab Saudi penuh. Momen itu pun dimanfaatkan oknum tertentu untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Siapa yang modalnya kuat, dialah yang mendapat pelayanan maksimal.

Tarif menginap di hotel pun meningkat bahkan hingga 3 kali lipat. Travel yang tidak sanggup bersaing, terpaksa kebagian hotel yang jauh dari Masjid Haram atau Masjid Nabawi. Bahkan ada yang tidak kebagian hotel, hingga jemaah telantar. 

Di tengah kondisi itu, ada pula travel yang kurang amanah, membawa lari uang jemaah hingga ada yang telantar di Arab Saudi sampai satu bulan.

Lalu kenapa masih ada yang berani bermain-main dalam bisnis ibadah ini?

1. Hanya Melihat Untungnya

Siapa pun yang belum pernah terjun ke bisnis travel umrah, pasti hanya melihat betapa enaknya bisnis ini. Kenapa? Karena hitung-hitungannya sangat gampang. Apalagi bagi yang pernah umrah, sudah pasti bisa menghitung berapa biaya yang dikeluarkan selama perjalanan. 

Silakan hitung berapa biaya tiket pesawat, biaya hotel, sewa bus, visa umrah hingga biaya perlengkapan serta pendamping umrah (mutawif). Jika setiap jemaah bisa mendapat keuntungan Rp 5 juta. Maka setiap memberangkatkan 50 jemaah umrah, laba yang bisa dikantongi pihak travel tembus Rp 250 juta.

Kalau sebulan bisa memberangkatkan jemaah setiap minggu, atau 4 kali keberangkatan masing-masing 50 orang. Sudah jelas, keuntungan Rp 1 miliar di depan mata. Siapa yang tidak tergiur? Apalagi urusan umrah ini tidak akan pernah ada habisnya. 

Beli barang seperti motor atau barang mewah lainnya, kadang ada berhentinya. Kalau umrah, setiap umat muslim pasti tidak akan pernah jera. Semua ingin berkali-kali.

Gambaran keuntungan itulah yang kemudian mendorong banyak orang tertarik bisnis di bidang umrah ini. Begitu sudah memasuki bisnis ini, ternyata tak semudah yang dibayangkan. Inilah yang kemudian membuat perusahaan travel umrah yang modalnya pas-pasan, gulung tikar.

Apalagi yang sistemnya menampung dana jemaah. Tabungan milik jemaah adalah dana murah yang menggiurkan karena tanpa ada suku bunga. Padahal, menggunakan dana mengendap milik jemaah itulah yang justru bisa jadi jebakan Batman mematikan.

Karena itu, harus cerdas pilih biro perjalanan umrah yang amanah. Pilih yang memang sudah memiliki sepak terjang tinggi. Apalagi di era media sosial seperti saat ini, sangat mudah untuk menelusuri jejak digital travel umrah yang amanah dan yang bermasalah.

foto: Radar Cirebon
foto: Radar Cirebon

2. Tergiur Bisnis Lain

Biro perjalanan umrah yang sudah survive puluhan tahun pun bisa tiba-tiba hancur babak belur. Salah satu penyebabnya adalah owner tergiur bisnis sektor lain menggunakan dana yang awalnya diputar untuk bisnis umrah. 

Perputaran dana di bisnis travel sangat cepat. Apalagi sekarang ini, semua hotel di Arab Saudi meminta pembayaran lunas di muka. 

Jika kemudian dana untuk bisnis umrah ini tersedot ke bisnis lain yang baru dirintis, tentu saja akan berpengaruh pada likuiditas keuangan. Akibatnya, utang tak bisa dihindarkan. 

Jika ini terjadi terus-menerus, maka sama saja sedang memasang bom waktu. Begitu meledak, bisa dipastikan kerugian yang dialami owner tidak sedikit.

3. Promosi Berlebihan

Promosi tentu sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa promosi, mustahil travel umrah bisa dikenal dan bisa menarik calon jemaah. Namun, biaya promosi tentu harus diperhitungkan dengan cermat. Bisa dilihat, beberapa travel umrah yang kolaps biasanya karena membelanjakan biaya promosi yang melebihi rasio kewajaran. 

Ketika travel umrah melakukan promosi dengan meng-endorse artis atau pesohor misalnya. Tentu mengeluarkan biaya tidak sedikit. Fasilitas tentu harus maksimal bintang lima. 

Belum lagi artis jarang pergi sendiri. Minimal harus dengan manajernya, belum lagi harus membawa tim media. Biaya promosi seperti ini kalau tidak diikuti dengan pondasi keuangan yang kuat jelas akan membuat travel sedang menggali kuburnya sendiri.

Biaya yang dibebankan kepada jemaah pasti lebih mahal. Sementara, layanan yang didapatkan belum tentu sesuai harga. Karena sejatinya jemaah banyak kena beban biaya promosi tadi. Kalau sudah begitu, jemaah akan kecewa dan pada akhirnya efeknya justru kurang positif.

Begitu juga ketika travel umrah memberikan bonus dengan jumlah besar, apalagi dengan sistem pemasaran bertingkat. Ketika pondasi bisnisnya sudah kuat dengan likuiditas dana yang besar, jelas tidak masalah. Tapi jika kemampuan likuiditas keuangan juga pas-pasan, akhirnya dana milik jemaah yang seharusnya untuk ibadah, malah tersedot untuk biaya bonus kepada para agen atau sales yang membantu mendapatkan calon jemaah.

Demikian tiga hal yang menurut pandangan penulis menjadi penyebab travel umrah tidak amanah bahkan bermasalah. Tulisan ini menurut sudut pandang pribadi, berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan para jemaah umrah, juga para pemilik travel umrah. 

Apakah sahabat pembaca juga menemukan faktor lain selain tiga hal di atas? Boleh tuliskan pendapatnya di kolom komentar.

Bagaimana menurut sahabat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun