Gambaran keuntungan itulah yang kemudian mendorong banyak orang tertarik bisnis di bidang umrah ini. Begitu sudah memasuki bisnis ini, ternyata tak semudah yang dibayangkan. Inilah yang kemudian membuat perusahaan travel umrah yang modalnya pas-pasan, gulung tikar.
Apalagi yang sistemnya menampung dana jemaah. Tabungan milik jemaah adalah dana murah yang menggiurkan karena tanpa ada suku bunga. Padahal, menggunakan dana mengendap milik jemaah itulah yang justru bisa jadi jebakan Batman mematikan.
Karena itu, harus cerdas pilih biro perjalanan umrah yang amanah. Pilih yang memang sudah memiliki sepak terjang tinggi. Apalagi di era media sosial seperti saat ini, sangat mudah untuk menelusuri jejak digital travel umrah yang amanah dan yang bermasalah.
2. Tergiur Bisnis Lain
Biro perjalanan umrah yang sudah survive puluhan tahun pun bisa tiba-tiba hancur babak belur. Salah satu penyebabnya adalah owner tergiur bisnis sektor lain menggunakan dana yang awalnya diputar untuk bisnis umrah.Â
Perputaran dana di bisnis travel sangat cepat. Apalagi sekarang ini, semua hotel di Arab Saudi meminta pembayaran lunas di muka.Â
Jika kemudian dana untuk bisnis umrah ini tersedot ke bisnis lain yang baru dirintis, tentu saja akan berpengaruh pada likuiditas keuangan. Akibatnya, utang tak bisa dihindarkan.Â
Jika ini terjadi terus-menerus, maka sama saja sedang memasang bom waktu. Begitu meledak, bisa dipastikan kerugian yang dialami owner tidak sedikit.
3. Promosi Berlebihan
Promosi tentu sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa promosi, mustahil travel umrah bisa dikenal dan bisa menarik calon jemaah. Namun, biaya promosi tentu harus diperhitungkan dengan cermat. Bisa dilihat, beberapa travel umrah yang kolaps biasanya karena membelanjakan biaya promosi yang melebihi rasio kewajaran.Â