Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Wahai PLN, Tak Bisakah Beri Kami Keringanan?

2 Mei 2020   23:21 Diperbarui: 4 Mei 2020   09:35 1776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka puasa ditemani lilin, karena listrik tidak menyala di Berau (1/5/2020). Dok Pribadi

Maka, dengan cara itu, PLN akan hadir sebagai benar-benar perusahaan milik negara. Bukankah kekayaan negara sebesar-besar digunakan untuk rakyat. Bukan rakyat yang harus memperkaya perusahaan negara.

Kondisi saat ini sedang berbeda. Rakyat sedang butuh-butuhnya kehadiran pemerintah. PLN adalah salah satu perusahaan milik negara yang bisa menjalankan fungsi itu.

Sebagai perusahaan monopoli, rakyat tidak ada pilihan untuk mendapat energi listrik. Andai ada perusahaan listrik swasta, masyarakat bisa memilih dan pasti ada persaingan yang sehat. Tapi karena semua sudah dikuasai PLN, publik tidak bisa berbuat apa apa selain pasrah dan terima apa adanya.

Maka izinkan tulisan ini mewakili rakyat +62. Tak bisakah PLN tahun ini mengurangi keuntungannya dengan memberikan sedikit bonus untuk pelanggannya yang selama ini sangat loyal? 

Tak usahlah membagi masker atau sembako, khusus PLN, beri diskon saja, itu akan sangat menghibur warga yang saat ini harus di rumah saja.

Oh ya, sebagai informasi, pelanggan di Berau, Kalimantan Timur, sering dapat tambahan bonus listrik padam. Maka apa salahnya kami juga berharap bonus pengurangan tagihan. Adil bukan? Bagaimana menurut pembaca? (*)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun