Nah dalam kondisi sekarang, jelas sangat berbeda. Siapa pun yang sedang membayangkan atau merasakan mudik, energinya jelas sangat tidak nyaman. Energinya sangat lemah. Boleh dibilang ambyar. Semua rencana berantakan.
Energi mudik yang begitu besar lenyap seketika tersedot oleh sang virus Corona. Mau maksa mudik? Maka segala kemungkinan harus diperhitungkan dengan matang. Jangan sampai niat mudik yang niatnya mendapat kebahagiaan, yang terjadi malah sebaliknya. Mendatangkan bencana bahkan kematian. Lagi pula, bukankah tidak ada satu pun dalil yang mewajibkan seseorang mudik saat Lebaran?
Alhamdulillah, saya pribadi sejak dulu tidak pernah menanamkan program harus mudik saat Lebaran. Program yang saya tanamkan adalah, berlebaran di mana saja, tetap menyenangkan dan membahagiakan.
Faktanya, untuk bertemu orang tua dan keluarga, tidak harus saat Lebaran. Kapan pun bisa dilakukan, dan rasanya jauh lebih nyaman. Bagaimana menurut Anda? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H