Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tak Cuma Kontool, Ternyata Juga Ada Itil, Memex, dan Entod

4 September 2019   14:34 Diperbarui: 4 September 2019   15:02 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan asngar, alias asal dengar. Itulah pesan yang kerap disampaikan Dahlan Iskan, mantan bos Jawa Pos ketika memberikan pembekalan pada para pemimpin redaksi di lingkungan Jawa Pos Group ketika itu. Beruntung saya pernah belajar menulis dengan mantan Menteri BUMN itu. Bahkan dengan tegas beliau menyampaikan, kalau nulisnya suka salah, mendingan jualan tomat.

Pesan itu ternyata sangat relevan dengan apa yang sedang viral saat ini. Sebuah aplikasi dari negara lain, jika hanya didengarkan saja, tentu akan membuat tidak nyaman. Kecuali ketika melihat langsung tulisannya, termasuk logo dan bentuk tulisannya. Barulah perasaan tidak nyaman itu akan hilang.

Tengok saja perusahaan aplikasi asal Jerman dengan nama Kontool. Tentu saja bagi publik +62 yang mendengarnya, bikin risih. Otak seketika rasanya penuh seolah banyak sampah yang tidak sempat dibuang.

Namun jangan salah, selain nama Kontool, ternyata ada nama perusahaan lain yang kalau didengar saja bisa bikin merinding. Misalnya ITIL. Bagaimana ketika sahabat mendengar namanya? Hayo, apa yang ada di dalam pikiran. Setop, buang jauh-jauh gambaran yang jorok itu.

Ternyata ITIL adalah perusahaan bergerak di bidang teknologi informasi. ITIL adalah kependekan dari Information Technology Infrastructure Library. ITIL merupakan kerangka kerja atau konsep yang menggambarkan praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi (TI)  dan berfokus pada pengembangan dan pengukuran yang terus menerus terhadap kualitas dari layanan IT yang diberikan baik terhadap bisnis atau pelanggan.

suara.com
suara.com
Selain ITIL, ada lagi perusahaan Memex. Saat mendengarnya, tentu yang ada di otak tidak langsung merujuk pada sebuah merek. Yang muncul malah sesuatu yang Anda sendiri yang bisa mengimajinasikannya. Ternyata Memex merupakan search engine yang diprediksi banyak orang lebih canggih ketimbang Google. Memex merupakan perusahaan Deep Web Search Engine.

Ada pula nama Entod, yang ternyata sebuah perusahaan farmasi. Saat mendengar tanpa melihat faktanya, ketika anak menyampaikan soal ini, pasti orang tua bisa dibuat naik pitam alias marah besar.

suara.com
suara.com
Selain nama yang sudah disebutkan itu, nyatanya banyak pula nama perusahaan asing atau merek dagang yang dianggap tidak sopan bahkan vulgar bagi publik negara yang suka julid ini. Misalnya ada Tempix, Tetex, Peeler, Peli, Sempac, Dell Peju, Sangean, Silit, hingga Bego dan Kasian.  

Lantas kenapa nama-nama aplikasi itu dianggap jorok atau tidak pantas? Karena selama ini bagi rakyat Indonesia, data yang tersimpan di pikiran bawah sadar belum memuat informasi lain selain hal yang jorok atau vulgar itu. Selama belum ada data baru yang diinput bahwa ada kata lain yang hampir sama, maka selama itu pula semua kata itu akan terdengar jorok atau tidak pantas.

Maka mari berselancar di dunia maya termasuk di dunia nyata, hingga ke negara tetangga dan melanglang buana. Bahwa apa yang dianggap vulgar atau jorok, nyatanya tidak selamanya seperti itu. Semua tergantung pola pikir masing-masing. Mari perlahan-lahan mengubah data base semua kata yang jorok di atas dengan data tambahan bahwa kata itu tak selamanya mengandung unsur pornografi atau dianggap tidak pantas.

Itulah pentingnya membaca, agar pikiran bawah sadar selalu mendapatkan informasi yang terus menerus tanpa henti dengan data terbaru dan terkini. Apalagi saat ini membaca bisa dengan mudah dilakukan melalui gawai di tangan masing-masing.

Lalu, apakah sahabat bersedia bekerja di perusahaan yang namanya seperti di atas?  (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun