Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan, Saatnya Diet Plastik

10 Mei 2019   17:54 Diperbarui: 10 Mei 2019   17:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadan adalah momen yang paling tepat bagi mereka yang ingin memulai kembali pola hidup lebih sehat. Sebab, selama Ramadan, seseorang bisa melakukan diet tanpa harus tersiksa. Kenapa? Karena sebagian besar orang memang sedang puasa di siang hari.

Sehingga, saat diet akan lebih mudah terhindar dari godaan, ketimbang harus berpuasa sendiri di luar Ramadan. Maka tak heran jika bagi sebagian orang, lebih mudah menjalankan puasa Ramadan, tapi tak mudah membiasakan puasa Senin -- Kamis atau puasa Daud.

Nah selain diet untuk kesehatan diri sendiri, momen Ramadan kali ini juga sudah semestinya menjadi momen penting dalam upaya menjaga bumi dari ancaman sampah plastik. Maka, Ramadan ini juga harus ada komitmen untuk diet plastik.

Fakta membuktikan ketika bangkai paus sperma terdampar di Wakatobi 18 November 2018 lalu. Di dalam perutnya terdapat hampir 6 kg sampah plastik. Bagaimana dengan paus lainnya? Andai saja paus punya media sosial, tentu sudah ramai cuitan dan postingan mereka yang mengeluhkan banyaknya sampah plastik di laut yang mengganggu kehidupan mereka. Apalagi produksi sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Produsen sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Saat Ramadan, sedianya setiap manusia bisa diet. Tapi nyatanya, ada saja yang saat Ramadan justru berat badannya malah bertambah. Jarum di timbangan berat badan malah ke kanan. Ini terjadi karena sulitnya mengendalikan nafsu saat melihat setiap makanan. Apalagi banyak menu muncul hanya saat Ramadan.

Jika itu yang terjadi, maka diet plastik sekali pakai seperti kantong plastik juga tidak mudah dilakukan. Pasalnya, banyaknya makanan yang dibeli biasanya akan berbanding lurus dengan jumlah kantong plastik yang dihasilkan. Apalagi jika belanjanya di pasar Ramadan, maka cenderung tertarik untuk mencoba makanan berbeda-beda. Jika sudah begitu, wadahnya juga pasti berbeda.

Lantas bagaimana agar bisa diet plastik sekali pakai? Diet apa pun itu, baik diet lemak maupun diet kantong plastik bisa dilakukan dengan dua tips berikut.

1. Sadar

Hal pertama yang harus dilakukan adalah setiap orang harus sadar sepenuhnya, bahwa kondisi bumi sudah tidak nyaman. Banyaknya sampah plastik yang tidak gampang terurai menjadikan ancaman tersendiri.

Sama halnya ketika manusia kelebihan lemak. Harus sadar sepenuhnya bahwa kelebihan lemak yang yang dimilikinya sangat berpotensi terkena penyakit. Abaikan kalimat "biar gemuk yang penting sehat." Tidak ada sejarahnya itu. Gemuk tidaklah sehat. Kalau pun kesehatan tidak terganggu, itu hanya soal waktu.

Begitu juga dengan diet kantong plastik, abaikan kalimat, "ah cuma sedikit saja." "Ah ngga setiap hari" dan kalimat permisif lainnya. Jika setiap orang abai dan tidak peduli dengan kondisi tersebut, maka mustahil diet bisa dilakukan. Kalimat-kalimat yang permisif menjadi setiap orang menjadi kurang peka dan tidak peduli dengan kondisi diri dan sekelilingnya.

2. Mulai dari Diri Sendiri

Banyak orang yang saling menuduh atau menyalahkan terkait banyaknya sampah plastik. Hentikan aksi saling tuduh. Mulai sekarang, mulai dulu dari diri sendiri. Jika setiap orang sudah menyadari dan memulai gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, maka otomatis akan semakin banyak pengurangan penggunaan plastik yang terjadi.

Setelah diri sendiri berhasil disiplin, selanjutnya barulah ditularkan ke lingkungan terkecil yakni keluarga. Caranya dengan membiasakan membawa tas daur ulang yang sewaktu-waktu bisa dipakai saat dibutuhkan untuk wadah tertentu.

kontan.co
kontan.co

Jika setiap orang sadar dan memulai gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dari diri sendiri, maka ini akan bergulir menjadi gerakan yang besar. Sama dengan masyarakat yang semakin sadar tidak menggunakan vetsin pada masakannya. Karena terus bergulir dengan edukasi yang baik, makin banyak orang tak lagi menggunakan vetsin dalam setiap masakannya.

Jadi, di momen Ramadan ini, sudah sepatutnya tidak hanya sadar dalam meningkatkan iman dan takwa. Sudah sepatutnya setiap individu juga sadar dalam meningkatkan kepedulian lingkungannya. Jika sudah begitu, maka keberadaan umat muslim sebagai rahmat bagi semua, menjadi semakin nyata adanya.

Bagaimana menurut Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun