Begitu juga dengan diet kantong plastik, abaikan kalimat, "ah cuma sedikit saja." "Ah ngga setiap hari" dan kalimat permisif lainnya. Jika setiap orang abai dan tidak peduli dengan kondisi tersebut, maka mustahil diet bisa dilakukan. Kalimat-kalimat yang permisif menjadi setiap orang menjadi kurang peka dan tidak peduli dengan kondisi diri dan sekelilingnya.
2. Mulai dari Diri Sendiri
Banyak orang yang saling menuduh atau menyalahkan terkait banyaknya sampah plastik. Hentikan aksi saling tuduh. Mulai sekarang, mulai dulu dari diri sendiri. Jika setiap orang sudah menyadari dan memulai gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, maka otomatis akan semakin banyak pengurangan penggunaan plastik yang terjadi.
Setelah diri sendiri berhasil disiplin, selanjutnya barulah ditularkan ke lingkungan terkecil yakni keluarga. Caranya dengan membiasakan membawa tas daur ulang yang sewaktu-waktu bisa dipakai saat dibutuhkan untuk wadah tertentu.
Jika setiap orang sadar dan memulai gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dari diri sendiri, maka ini akan bergulir menjadi gerakan yang besar. Sama dengan masyarakat yang semakin sadar tidak menggunakan vetsin pada masakannya. Karena terus bergulir dengan edukasi yang baik, makin banyak orang tak lagi menggunakan vetsin dalam setiap masakannya.
Jadi, di momen Ramadan ini, sudah sepatutnya tidak hanya sadar dalam meningkatkan iman dan takwa. Sudah sepatutnya setiap individu juga sadar dalam meningkatkan kepedulian lingkungannya. Jika sudah begitu, maka keberadaan umat muslim sebagai rahmat bagi semua, menjadi semakin nyata adanya.
Bagaimana menurut Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H