Bulan Ramadan adalah momen yang paling tepat bagi mereka yang ingin memulai kembali pola hidup lebih sehat. Sebab, selama Ramadan, seseorang bisa melakukan diet tanpa harus tersiksa. Kenapa? Karena sebagian besar orang memang sedang puasa di siang hari.
Sehingga, saat diet akan lebih mudah terhindar dari godaan, ketimbang harus berpuasa sendiri di luar Ramadan. Maka tak heran jika bagi sebagian orang, lebih mudah menjalankan puasa Ramadan, tapi tak mudah membiasakan puasa Senin -- Kamis atau puasa Daud.
Nah selain diet untuk kesehatan diri sendiri, momen Ramadan kali ini juga sudah semestinya menjadi momen penting dalam upaya menjaga bumi dari ancaman sampah plastik. Maka, Ramadan ini juga harus ada komitmen untuk diet plastik.
Fakta membuktikan ketika bangkai paus sperma terdampar di Wakatobi 18 November 2018 lalu. Di dalam perutnya terdapat hampir 6 kg sampah plastik. Bagaimana dengan paus lainnya? Andai saja paus punya media sosial, tentu sudah ramai cuitan dan postingan mereka yang mengeluhkan banyaknya sampah plastik di laut yang mengganggu kehidupan mereka. Apalagi produksi sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Produsen sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
Saat Ramadan, sedianya setiap manusia bisa diet. Tapi nyatanya, ada saja yang saat Ramadan justru berat badannya malah bertambah. Jarum di timbangan berat badan malah ke kanan. Ini terjadi karena sulitnya mengendalikan nafsu saat melihat setiap makanan. Apalagi banyak menu muncul hanya saat Ramadan.
Jika itu yang terjadi, maka diet plastik sekali pakai seperti kantong plastik juga tidak mudah dilakukan. Pasalnya, banyaknya makanan yang dibeli biasanya akan berbanding lurus dengan jumlah kantong plastik yang dihasilkan. Apalagi jika belanjanya di pasar Ramadan, maka cenderung tertarik untuk mencoba makanan berbeda-beda. Jika sudah begitu, wadahnya juga pasti berbeda.
Lantas bagaimana agar bisa diet plastik sekali pakai? Diet apa pun itu, baik diet lemak maupun diet kantong plastik bisa dilakukan dengan dua tips berikut.
1. Sadar
Hal pertama yang harus dilakukan adalah setiap orang harus sadar sepenuhnya, bahwa kondisi bumi sudah tidak nyaman. Banyaknya sampah plastik yang tidak gampang terurai menjadikan ancaman tersendiri.
Sama halnya ketika manusia kelebihan lemak. Harus sadar sepenuhnya bahwa kelebihan lemak yang yang dimilikinya sangat berpotensi terkena penyakit. Abaikan kalimat "biar gemuk yang penting sehat." Tidak ada sejarahnya itu. Gemuk tidaklah sehat. Kalau pun kesehatan tidak terganggu, itu hanya soal waktu.