"Saya salah bandara mas. Saya buru-buru. Antarkan saya ke Bandara Halim (Perdana Kusuma)," ibu itu ngotot. Petugas bandara pun sempat mencegat. Tapi sang penumpang lebih galak, dengan alasan buru-buru. Jadilah sang petugas mengalah, dan membiarkan pengemudi berlian itu segera tancap gas mengantarkan penumpangnya.
"Selamat ya bro, kamu sudah dikejar rezeki. Dipaksa mendapat rezeki dari ibu itu. Semoga selamat sampai tujuan," begitu pesan pendek yang saya kirimkan. Hampir 40 menit berikutnya baru saya mendapat balasan.
"Alhamdulillah, sudah sampai bro. Ibu itu masih bisa ngejar pesawatnya. Lumayan, jurus pembalap keluar," ujarnya melalui pesan suara, disertai tertawanya yang khas.
Saya pun harus boarding, menyudahi obrolan itu. Semoga pengemudi berlian itu, tetap mengilap di mana saja dia berada. Demikianlah kenyataannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H