"Saya tidak terima kalau perusahaan Malaysia yang akan menguasai pasar ojek kita. Saya mending berdarah-darah lebih lama lagi," kata Nadiem.
Masih menyangkut nasionalisme, yang paling menyedot perhatian adalah adanya video yang diunggah Nadiem. "Jika Anda punya keinginan membela negara, jika anda punya semangat 45 yang ingin berkobar, gabunglah dengan karya anak bangsa," demikian tutur Nadiem dalam video berdurasi 1 menit 37 detik tersebut.
Hal itu ia ungkapkan ketika aplikasi Uber menyatakan dirinya tutup 8 April 2018 lalu dan tidak lagi beroperasi di Indonesia. Tentu hal tersebut sangat mengejutkan, aplikasi Uber asal Amerika Serikat itu harus melempar handuk di Indonesia. Nadiem pun memanfaatkan momen itu dengan mengajak pengemudi Uber bergabung ke Gojek sebagai salah satu bentuk nasionalisme.
Sebelumnya, Gojek juga menunjukkan kecintaannya terhadap Tanah Air dengan menjadi sponsor utama Liga 1 2017 sepak bola di Indonesia. "Kami bangga dapat menjadi bagian dari penyelengaraan Liga 1. Sepakbola telah menjadi olahraga yang dicintai dan dapat menyatukan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia," kata Nadimmengutip detikSport, Selasa (21/3/2017).
Sepak bola adalah simbol persatuan dan kesatuan, juga merupakan olahraga paling digemari. Maka kehadiran Gojek dalam dunia sepak bola juga patut diacungi jempol. Faktanya banyak perusahaan lain yang sudah ada sebelumnya, belum pernah menjadi sponsor liga ini.
Pekan lalu, Gojek juga menjadi sponsor dalam liga bola basket utama Indonesia di GOR Sumantri di kawasan Kuningan, Jakarta. Semangat nasionalisme inilah yang harus ditingkatkan oleh Gojek.
Guna meningkatkan rasa nasionalisme, semestinya Gojek bisa menambahkan simbol-simbol kebangsaan di dalam aplikasinya. Adanya warna merah putih misalnya, sebagai bendera Indonesia, bisa ditanamkan dalam aplikasinya. Dengan cara ini, tentu pengguna aplikasi akan semakin merasakan bahwa mereka sedang menggunakan alikasi milik anak bangsa yang mampu bersaing secara global. Penambahan warna merah putih ini pernah dilakukan pada momen HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.
Yang diharapkan tentu tidak hanya pada momen ini saja, namun bisa tetap dimasukkan secara kreatif. Jaket yang digunakan pengemudi Gojek misalnya, bisa diberikan sentuhan tambahan merah putih, entah di bagian lengan atau dada, yang menunjukkan identitas bangsa Indonesia, atau rasa nasionalisme.
Tengok saja cara Amerika Serikat menanamkan nasionalismenya melalui film-film produksi Hollywood. Di dalam filmnya kerap ada sosok presiden, lambang negara maupun bendera yang diwakili warna merah, putih, dan biru. Baik secara nyata atau melalui simbol warnanya saja. Hal tersebut bukan tidak mungkin diaplikasikan dalam aplikasi Gojek.
Dilihat dari sisi kewaspadaan nasional, pemerintah harus melakukan campur tangan agar penggunaan aplikasi daring ini tetap menjaga kerahasiaan data pelanggan. Sebab sesekali ada saja pelanggaran privasi pelanggan yang dilakukan sejumlah oknum ojek daring. Sejumlah pengguna layanan ojek privasinya terganggu karena ulah segelintir pengendara ojek daring yang nakal.
Misalnya, ditelepon atau dikirimi pesan pendek tak pantas. Dalam sebuah berita di laman resmi Kominfo RI disebutkan, pendiri Gojek Nadiem Makarim juga mengakui adanya keluhan tersebut. Karena itu pihaknya mengerjakan mekanisme untuk menyamarkan nomor konsumen. Nanti pengemudi bisa menelepon dari aplikasi.