Padahal, Andika sudah diberikan penjelasan bahwa proses pencarian akar masalah yang tepat dan presisi adalah pada kondisi kedalaman pikiran bawah sadar profound somnambulism.
"Ya saya kira bisa ketemu sendiri pak, makanya saya coba merenung dan mencari-cari sendiri," katanya kemudian.
Produksi asam lambang berlebih, umumnya disebabkan oleh rasa takut dan cemas yang berlebihan. Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Andika, pria ini pun mengakui. Namun, secara spesifik tidak paham, apa yang membuatnya merasa takut dan cemas.
"Setiap kali mau melakukan sesuatu, rasanya takut dan cemas," imbuhnya.
Setelah siap dan yakin menjalani sesi terapi, Andika akhirnya bersedia dibimbing masuk ke kondisi relaksasi yang dalam dan menyenangkan. Begitu berada di kedalaman yang presisi, ternyata ada beberapa kejadian yang membuat rasa takut dan cemasnya semakin memuncak.
Di antaranya, rasa kesal dan marah terhadap bosnya, juga ada rasa kesal terhadap mertuanya. Namun, apakah itu yang menjadi akar masalahnya? Ternyata bukan. Dari proses hipnoanalisis tersebut, akar masalah yang menyebabkan Andika mengalami takut dan cemas berlebihan adalah persoalan utangnya yang belum terbayar.
Ya, 5 tahun lalu, Andika memang sempat meminjam uang untuk modal usaha di salah satu bank swasta nasional. Uang itu rencananya untuk membuka usaha sarang burung walet, sebagai tambahan penghasilan.
Tapi apa lacur? Usaha sarang burung walet hasilnya tak lagi menggiurkan, perusahaan tempatnya bekerja pun terancam kolaps. Alhasil, utangnya di bank pun menumpuk.
Belum lagi, bagian dirinya yang paham soal agama, mulai berontak dan menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap uang riba. Hasil usahanya dipastikan hancur.
Bagian diri (ego personality) Andika yang menolak Riba inilah yang melakukan sabotase dan selalu memunculkan perasaan takut dan was-was, dengan harapan agar Andika segera melunasi semua utangnya, dan tak lagi berurusan dengan 'rentenir resmi' tersebut.
Dengan teknik tertentu, bagian diri Andika yang melakukan sabotase ini pun diberikan pemahaman dan bersedia mendukung upaya pelunasan utang yang akan dilakukan.