Pengalaman hidupnya yang sempat mengalami guncangan emosi, membuat dirinya semakin paham akan dirinya sendiri dan mudah memberikan masukan dan saran kepada orang lain.
“Sekarang, saya jadi tahu dan paham. Mana orang yang benar-benar kesurupan, dan mana yang sebenarnya hanya stress,” tuturnya.
Tak terasa sudah hampir dua jam menyimak dan mendengerkan kisah dari Pak Yana. Kami berdua harus segera beranjak ke lokasi lain, yakni pondok pesantren yang juga pernah didirikan beliau.
Sebelum beranjak, tak lupa, saya pamit dan bersalaman dengan ibunda Pak Yana. “Resep masakannya enak-enak bu,” ucap saya. Wanita itu berterima kasih atas kunjungan singkat itu seraya tersenyum menanggapi apa yang saya sampaikan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H