Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pria Ini 10 Tahun Sempat Bergantung Obat Antidepresan

5 Agustus 2016   14:36 Diperbarui: 5 Agustus 2016   14:47 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis (kiri) dan Yana Hendayana (kanan) di RM Riung Panyaungan.

“Ritualnya juga macam-macam, semuanya aneh-aneh. Hasilnya ya tetap saja,” ujarnya. Jika dihitung-hitung, tak kurang dari 30-an ‘orang pintar’ yang pernah didatangi. 

Belum puas, berbagai buku juga ia borong untuk mencari jawaban atas penyakitnya. Urusan dengan Sang Pencipta, jangan ditanya. Sebagai alumnus pondok pesantren, pria ini sudah sangat khatam bagaimana cara berdoa yang tepat dan bagaimana harus memohon kepada Sang Khalik.

Namun, justru di situlah dia merasa bersyukur. “Rupanya Allah ingin saya terus belajar dan belajar,” ujarnya. Hingga suatu ketika, dia membaca buku milik Bante Karyadi, berjudul “Sembuh dengan Hipnoterapi”.

Berbagai kisah yang dimuat dalam buku itu, membuat Pak Yana juga ingin menjalani metode ini. “Saya sudah siap mau berangkat ke Medan, menemui Bante Karyadi,” ujarnya. Namun oleh Bante Karyadi, beliau disarankan tidak perlu ke Medan, tapi bisa menemui terapis sesama lulusan Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology (AWGI) yang ada di Bandung.

Pak Yana akhirnya menjalani sesi hipnoterapi dengan Adi ST, hipnoterapis AWGI yang ada di Bandung. “Saya menjalani terapi sampai 6 kali. Satu demi satu akar masalah yang membuat saya sampai mengalami gangguan kejiwaan, berhasil ditemukan dan dicabut,” urainya.

Hasil terapi benar-benar ia rasakan selama tiga tahun ini. “Hidup saya benar-benar nyaman. Dulu, kalau saya cerita tentang masa lalu saya, biasanya langsung sedih dan semakin trauma. Kalau sekarang, saya cerita ke Mas Endro, ya biasa-biasa saja,” ujarnya sembari tersenyum.

Sembari mendengarkan kisah Pak Yana, tak terasa tiga potong daging gepuk yang rasanya seperti abon, berpindah ke perut. Belum lagi ikan gurame dan iga bakar, plus ikan asin balado, semuanya berebut ingin masuk ke lambung.

Lantas, apa sebenarnya akar masalah yang membuat Pak Yana harus menjalani hidup yang tidak nyaman selama 10 tahun itu? Secara gamblang, tentu tidak patut dituliskan di sini. Namun yang jelas, ada trauma masa lalu yang melekat sehingga membuat emosi beliau mudah terguncang. Bahkan, trauma itu sudah ada sejak beliau masih dalam kandungan ibunya.

Pria ini merasa sangat bersyukur. Meski sempat mengalami masa-masa yang sulit, istrinya tetap setiap mendampingi bahkan ikut berperan dalam proses penyembuhannya.

Usai menjalani hipnoterapi dan bebas dari masalah emosinya, membuat Pak Yana semakin semangat mengenal dirinya sendiri. Itu pula yang menyebabkan dirinya mengikuti workshop Quantum Life Transformation, bahkan hingga. “Istri juga sudah ikut QLT, biar energinya sama-sama nyaman,” urainya.

Sebelum itu, beliau juga pernah mengaku mengikuti workshop lain bahkan hingga ke level yang paling tinggi, kelas eksklusif. Namun tetap tidak berhasil membantu mengatasi persoalan pengendalian emosinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun