Hari itu, aku sama sekali tidak meneteskan air mata. Aku justru merasa bangga, karena aku sudah pernah diantar masuk sekolah untuk pertama kalinya oleh bapak. Aku tak mau membuat bapak sedih karena aku menangis. Aku anak laki-laki, tidak boleh cengeng. Â Â
Kini aku tahu, bapak menyuruh jualan koran di hari pertama masuk sekolah, untuk melatihku hidup mandiri. Mungkin juga bapak sudah merasa usianya tak bakal panjang.
Terima kasih pak, berkat bapak, kini aku tak hanya menjual koran di pinggir jalan. Kini aku benar-benar jadi wartawan, dan bekerja di sebuah perusahaan koran. Aku bangga dengan bapak. Aku yakin bapak masih bisa melihatku sampai saat ini. Hari pertama masuk sekolah itu, benar-benar mengantarkanku mencapai cita-cita. Terima kasih pak, semoga Allah memberikan tempat terbaik untukmu. Aamiin. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H