Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prestasi Anak Jelek? Bodo Amat

29 Januari 2016   00:15 Diperbarui: 30 Januari 2016   00:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini pula yang kemudian melahirkan banyak penyakit turunan dalam urusan kreativitas. Coba saja ketika ada pelajaran menggambar, selalu yang digambar adalah dua gunung. Saya dulu juga begitu, anak saya pun begitu. Para orang tua yang lahir lebih dulu, juga menggambar hal yang sama. Satu Indonesia, penyakit ini sudah menular. Begitu pula ketika diminta mengarang, kalimat pertama yang ditulis selalu “Pada suatu hari”. Virus ini juga sudah menyebar, turun-temurun ke seluruh Indonesia.

Sahabat, setiap orang dilahirkan untuk sukses. Bahkan, ketika dia sudah lahir pun sudah termasuk sukses. Kenapa? Karena dia berhasil bersaing dengan jutaan sel sperma lainnya yang mati sebelum berhasil menembus sel telur. Bukankah hanya yang terlahir yang bisa dikatakan sukses?

Lantas apakah pendidikan tidak perlu? Saya tentu tidak mengatakan demikian. Pendidikan sangat diperlukan, namun yang paling penting adalah penanaman pemahaman. Tentu ada siswa yang memang mampu dan bisa mencapai prestasi dengan nilai baik. Namun ada pula yang sukses di bidang olahraga. Sementara siswa lainnya sukses di bidang kesenian. Adalah tugas orang tua dan guru memahami setiap individu, hingga kemudian mengarahkan mana yang terbaik untuk masa depannya, kelak. Bagaimana menurut sahabat semua?   (*)

Simak artikel lain di: www.endrosefendi.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun