Mohon tunggu...
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemula

Mempunyai keinginan untuk membangkitkan kembali semangat menulis yang pernah ada.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Juventus, Bukti Sebuah Klub Bisa Gagal Move On

29 Mei 2021   22:28 Diperbarui: 30 Mei 2021   11:02 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Marco Canoniero/LightRocket via Getty Images 

Sayangnya, pemikiran tersebut tidak tertanam di kepala Agnelli. Ambisinya untuk menjuarai UCL telah memakan korban pertamanya, Maurizio Sarri.

Pengalaman adalah Pelajaran Terbaik

Photo by AFP/ALBERTO LINGRIA
Photo by AFP/ALBERTO LINGRIA
Pirlo datang ke Juventus tanpa bekal apa-apa. Ia bahkan belum menyelesaikan kursus pelatihan UEFA Pro. Juventus yang saat itu sedang membutuhkan perubahan di jajaran kepelatihannya, menunjuk Pirlo yang kebetulan sedang lowong. Bermodalkan label legenda pada dirinya, Pirlo pun menerima tawaran tersebut.

Minimnya pengalaman Pirlo dalam melatih harus terbayarkan saat I Bianconeri dikalahkan oleh AC Milan. Rossoneri mengalahkan mereka dengan skor 3-0 dan membuat harapan para punggawa Juventus untuk bermain di UCL musim depan hampir pupus. 

Untungnya, Napoli bermain imbang dengan Hellas Verona, sehingga tiket untuk bermain di kompetisi tertinggi di Eropa itu aman di tangan. Coba saja jika Napoli berhasil mengalahkan Verona. Mau dibawa kemana muka Pirlo?

Pirlo juga tidak terlihat mampu membuat pemain-pemain muda di Juventus tampil gemilang. Pemain seperti Arthur yang diyakini mampu memiliki kualitas setara legenda Juventus, kerap kehilangan kepercayaandiri dan masih tumpul dalam hal possesion. Pemain muda asal Amerika Serikat, Wenston McKennie juga tidak mampu menunjukkan kelihaiannya akibat masalah kebugaran yang dimiliki. Pirlo tidak tahu cara mengembangkan talenta muda ini.

Apa Langkah Allegri Selanjutnya?

Photo by Reuters
Photo by Reuters
Setelah ragam spekulasi yang meyebutkan kalau ia akan mengisi kursi kepelatihan tim-tim selain Juventus, akhirnya ia mantap dengan keputusannya yaitu kembali duduk di sisi lapangan Juventus Stadium hingga Juni 2025.

Dari segi taktik, seharusnya ia kembali menggunakan strategi yang sudah pernah ia terapkan. Dalam mengembangkan pemain juga sepertinya Juventini akan kembali melihat beberapa pemain yang menunjukkan performa maksimalnya.

Atau mungkin, Paulo Dybala akan bertahan di Juventus dan membuktikan kalau ia belum habis? Patut ditunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun