Mohon tunggu...
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemula

Mempunyai keinginan untuk membangkitkan kembali semangat menulis yang pernah ada.

Selanjutnya

Tutup

Film

Record of Youth: Drakor untuk Bahan Renungan Orang Tua

26 Januari 2021   17:59 Diperbarui: 26 Januari 2021   18:16 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hae-Hyo dan Hae-Na sedang makan bersama ibu mereka.

Menjelang akhir drama, Hae-Na akhirnya mengalah terhadap keputusannya untuk berpacaran. Ia memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan pacarnya dan ingin mencoba untuk membangun kembali hubungannya dengan ibunya. Hae-Ho juga mulai menyadari bahwa yang selama ini dilakukan oleh ibunya tidak begitu buruk, dan ia berterima kasih karena didikan ibunya membuat persahabatan Hae-Ho dan Hye-Jun tidak berakhir. 

Apabila mendengar kata otoriter, tentunya akan identik dengan sesuatu yang tidak mengenakkan. Apalagi kalau pola asuh otoriter. Menurut Prof. Dr. Moh. Shochib dalam Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri, anak yang diasuh dengan pola otoriter dapat menjadi pendorong untuk mereka berperilaku agresif.

Namun, seperti kasus Hae-Ho dan Hae-Na, pola asuh otoriter tidak selalu berakibat buruk. Pola asuh otoriter dapat menjadi pola asuh yang bermanfaat bagi kematangan emosi anak apabila pola asuh tersebut diterapkan oleh ibu dan sebaliknya jika diterapkan oleh ayah apabila diterapkan secara bersama-sama.

Orang tua perlu memikirkan bentuk pola asuh yang akan mereka terapkan pada anak. Apapun bentuk yang dipilih, tentunya memiliki keuntungan dan kerugiannya. Maka dari itu, perlu dipelajari lagi agar menemukan pola asuh yang cocok. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun