Olahraga anggar? Sanggar mungkin yang dimaksud? Tidak banyak orang yang tahu mengenai olahraga yang satu ini. Sehingga mereka banyak mengartikan kalau mungkin itu yang dimaksud adalah sanggar atau tempat untuk berlatih seni tari, seni lukis, dan yang lain sebagainya.
Lalu apa sih olahraga anggar itu?
Permainan pedang. Pasti sudah tidak asing lagi bukan di telinga. Sebuah beladiri yang menggunakan pedang dan perlengkapan baju besinya. Dan biasanya hal ini kerap di dengar pada saat pelatihan kemiliteran atau saat terjadinya perang.Â
Nah, anggar semula dikenal sebagai beladiri pedang yang dipermainkan oleh dua orang dengan senjatanya yang tajam dan perlengkapan baju besinya yang sama-sama menunjukkan bakatnya dalam menguasai teknik ketangkasan dalam penggunaan pedang. Seiring berjalannya waktu beladiri anggar dikenal juga dengan olahraga anggar. Jadi anggar ini selain berguna sebagai bentuk beladiri juga menjadi sebuah aktivitas ke-olahragaan.
Anggar sendiri berasal dari kata Perancis "en Garde" yang berarti bersiap. Kata "en Garde" ini berguna untuk memberi isyarat kepada pemain untuk bersiap sebagai tanda dimulainya permainan anggar. Cabang olahraga anggar merupakan olahraga yang menguji tentang ketangkasan pedang. Ketangkasan pedang ini meliputi menyerang, menusuk, dan menangkis. Selain ketangkasan pedang, olahraga ini mengacu pada kelincahan tangan dalam menggunakan pedang dan kekuatan pada kaki dalam mengatur ketepatan pada gerakan maju dan mundur.
Berasal dari manakah olahraga anggar ini?
Dari sejarah yang diketahui anggar berasal dari bangsa Persia, Yunani, Romawi, dan Babilonia. Hal ini dibuktikan kalau di negara Mesir ditemukan relief pada candi Luxor yang menggambarkan dua orang yang sedang bermain pedang yang dilengkapi dengan baju besinya sebagai pelindung dari tajamnya pedang dan gambar seorang pencatat hasil pertandingan. Hal tersebut membuktikan kalau anggar ini sudah ada sejak zaman dulu. Dan menjadi sumber cikal bakal ditemukannya anggar ini.
Di Eropa olahraga anggar berkembang pesat dengan dibangunnya sekolah-sekolah anggar di negara tersebut. Juara-juara anggar seperti Frankfurt dan Marxbruder pun bermunculan setelah mengikuti sekolah anggar dan menjadi awal mula olahraga anggar diperkenalkan ke seluruh benua. Dalam sekolah anggar ini ada tiga jenis permainan anggar yang harus dipelajari, yaitu floret, sabel, dan degen.
Floret (foil) sendiri merupakan permainan anggar yang menggunakan pedang paling ringan. Diujung pedang ini terdapat alat pegas yang berguna untuk mendeteksi poin saat pedang menyentuh tubuh lawan. Sasaran dari floret ini yaitu dari pinggang sampai ke bahu.
Sabel (sabre) merupakan permainan anggar yang menggunakan pedang berbentuk segitiga dan memiliki body pedang yang lentur. Pedang sabel berbeda dari floret dan degen, pedang sabel dilindungi dengan balutan besi menutupi tangan pemain. Sasaran yang dituju ialah bagian depan maupun belakang hingga bagian atas tubuh, meliputi kepala dan lengan.
Degen (epee) merupakan permainan anggar yang menggunakan pedang yang lebih berat dan kaku dibanding floret dan sabel. Pedang degen layaknya pedang sungguhan yang mampu menimbulkan luka pada sekujur tubuh. Degen dilapisi pelindung berbentuk cawan yang melindungi tangan dan pergelangan tangan dari serangan lawan. Sasaran dari pedang degen yaitu bagian bawah hingga atas. Seperti dalam permainan pedang di medan perang, pedang degen lebih cocok digambarkan seperti pedang perang.
Anggar dikenal dengan olahraga yang penuh sopan santun atau terhormat. Sebelum memulai permainan, para atlet harus hormat kepada lawan mainnya, wasit, dan penonton. Dengan meletakkan posisi ujung pedang di bawah bagian depan di awal dimana harus menunjang ujung kaki sebelah kanan. Posisi masker ditaruh di sebelah sisi tubuh. Dan hormat dilakukan dengan mengangkat pedang dengan tekukan tangan hingga kling/blade terdapat di muka wajah dengan ujung pedang menghadap ke atas.
Anggar di cap sebagai olahraga mewah. Kenapa tidak, hal ini dikarenakan demi mendapatkan perlengkapan anggar kita harus membayar kurang lebih 3 juta rupiah dan itu masih predikat perlengkapan anggar yang paling murah.
Baju besi yang dulu menyelimuti tubuh sebagai pelindungnya kini diubah menjadi baju berbahan kain sutera satin. Hal ini diungkapkan oleh Louis XIV untuk melakukan perubahan pada pakaian. Pada tahun 1780 La Boessiere seorang master Perancis menemukan sebuah topeng sebagai pelindung wajah pada pemain yang menjadikan adanya perubahan teknik pada permainan anggar.
Perlengkapan baju yang digunakan menggunakan baju berbahan sutera yang kuat, seperti setelan jaket panjang dan celana panjang sampai ke lutut yang berwarna putih. Kemudian di balut dengan kaos kaki putih panjang sampai ke lutut yang mampu bertahan saat permainan anggar sedang berlangsung. Layaknya beladiri pedang yang menggunakan penutup kepala, anggar juga menggunakan masker sebagai penutup wajah yang terbuat dari anyaman baja. Untuk pedang yang dulunya kuat dan tajam, kini diubah menjadi pedang yang ringan dan kecil. Ujung dari pedang ini dibuat menjadi tumpul sehingga tidak akan membahayakan para pemain anggar.
Pada abad ke-14 atau ke-15 di Jerman, olahraga anggar berkembang pesat untuk pertama kalinya dan ditetapkan sebagai cabang olahraga anggar yang dipertandingkan pada olimpiade pertama. Sehingga cabang olahraga anggar ini berkembang pesat ke seluruh benua.
Di Indonesia sendiri olahraga anggar diperkenalkan oleh kolonial Belanda. Sebagai bentuk pelatihan kepada para tentaranya pada masa itu. Pada tahun 1948 di daerah Solo, Jawa Tengah menjadi awal pertama pertandingan olahraga anggar dan olahraga ini selalu dimasukkan dalam cabang olahraga tingkat daerah maupun tingkat nasional (PON).Â
Di Indonesia kita sudah memiliki atlet anggar berbakat yaitu Soekarno atau kerap dipanggil Bung Karno. Untuk memperkenalkan lebih luas cabang olahraga anggar di Indonesia Bung Karno dibantu dua temannya yaitu Kasimin Atmoseowirjo dan Drh. Singgih pada tahun 1950 sebagai pendiri Perkumpulan Olahraga Anggar. Di Indoensia cabang anggar dikenal dengan nama IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia) yang menjadi wadah para atlet anggar se-Indonesia atau Induk dari Olahraga Anggar di Indonseia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H