Mohon tunggu...
Endik Kuswantoro
Endik Kuswantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya ssebagai tenaga pengajar di smkn 1 Trenggalek

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 1.1 Pemikiran KHD

7 November 2022   22:09 Diperbarui: 7 November 2022   23:22 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT penulis dapat lolos Calon Guru Penggerak dari sekian ribu pendaftar, masih teringat waktu seleksi mulai dari menulis Essay yang harus menuliskan jawaban dari beberapa pertanyaan yang disajikan dan harus menjawab dengan kriteria tertentu misalkan minimal harus menggunakan 500 kata.

Kemudian alhamdulillah seleksi pertama lolos dan lanjut pada seleksi kedua yaitu simulasi mengajar dan yang terakhir wawancara yang semua dilaksanakan secara daring.

Pada tahap simulasi mengajar penulis masih ingat begitu repotnya harus menyiapkan segala peralatan dan perlengkapan, untuk pelaksanaannya harus tepat waktu tidak lebih dari 10 menit, penulis harus dapat mengelola waktu mulai dari awal hingga akhir pada tahap refleksi siswa selesai tepat waktu. Seleksi simulasi mengajar terlampaui hingga tiba saatnya seleksi wawancara dimana prosesnya memakan waktu 1 jam dilaksanakan daring melalui gmeet.

Alhamdulillah proses seleksi terakhir itu terlampaui hingga ada pengumuman lolos Calon guru penggerak angkatan 7, penulis sangat bersyukur dan bangga mudah -- mudahan dengan mengikuti program guru penggerak ini penulis dapat ilmu untuk meningkatkan skill dan kemampuan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.

Tidak terasa sudah sepekan ini saya mulai mengikuti program pendidikan guru penggerak melalui ruang kolaborasi. Ada banyak momen peristiwa yang saya alami. Program ini menganut sistem pembelajaran orang dewasa, artinya saya dituntut harus belajar mandiri untuk mendalami materi dari modul-modul yang dituangkan dalam LMS. 

Di dalam LMS tersebut tersedia materi Pendidikan Guru Program berupa modul berikut jadwal kegiatan yang terdiri atas beberapa sub kegiatan. Tiap bagian berisi materi tugas yang harus diselesaikan sampai batas waktu yang ditentukan. 

Tentunya banyak sekali hambatan dan tantangan yang dihadapi yang saya hadapi salah satunya bagaimana saya harus membagi waktu antara melaksanakan tugas  - tugas utama saya disekolah dengan kegiatan pendidikan guru penggerak ini, salah satunya ialah selalu rutin untuk mengerjakan tugas  - tugas atau materi yang disediakan didalam LMS.

Karena tiap tugas mempunyai batasan waktu sendiri dan tidak boleh terlambat untuk dikerjakan, selama sepekan ini saya mempunyai pengalaman baru komunitas belajar yang baru, mengenal teman-teman Calon Guru Penggerak dari segala tingkatan sekolah mulai TK sampai SMU dan SMK dari Kabupaten Trenggalek, serta mengenal juga fasiliator dari daerah lain.

Selama sepekan ini saya mempelajari banyak tentang pemikiran dari Ki Hajar Dewantoro terutama yang terkandung dalam modul 1.1 filosofi -- filosofinya sangat mengenai dalam proses pendidikan disekolahan, ada beberapa pemikiran beliau yang sangat menginspirasi saya sebagai pendidik yaitu : seorang pendidikan harus menuntundan mengarahkan murid agar tidak salah arah.

Guru diibaratkan sebagai petani dimana seorang harus telaten dan sabar dalam merawat tanaman, menyediakan pupuk yang baik dan ditanam ditempat yang baik, anak bukanlah tabula rasa artinya bukan kertas kosong  tapi sudah mempunyai coretan alami walaupun masinh samar- samar sehingga guru yang menebalkan laku anak untuk menanamkan karakter yang lebih baik.

Sebelum saya mempelajari tentang konsep filosofi Ki hajar dewantoro, saya berpikir bahwa murid atau anak adalah dalam istilah tabularasa artinya sebuah kertas kosong yang harus ditransfer dengan ilmu pengetahuan, jadi guru yang bisa menulis kertas kosong tersebut dan guru dapat mengatur siswa sesuai dengan keinginan.

Saya beranggapan bahawa tugas saya sebagai guru hanya mentransfer pengetahuan dan keterampilan dan pengajaran kepada murid hanya mengacu pada kurikulum yang berlaku. 

Selama berada dikelas proses belajar yang berperan pada guru bukan pada siswa, saya sangat dominan dalam proses pembelajaran, saya juga hanya menganggap ketuntasan dalam materi lebih penting dari pada memahami karakteristik murid lalu biasanya saya hanya melihat nilai murid dari aspek kognitif saja misalnya dalam mengerjakan soal tugas atau nilai harian saja.

Kemudian jika murid sudah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka pembelajaran dianggap sudah tuntas dan berhasil. Selama mengajar saya juga sering mengeluh dan tidak telaten dengan perkembangan murid yag tidak sesuai dengan harapan saya.

Kemudian setelah saya memahami konsep pemikiran  - pemikiran Ki Hajar Dewantoro melalui modul 1.1 ini saya mulai mengubah pola pikira saya sebagai seorang pendidik, dan merubah proses pendidikan kepada anak yang selama ini saya anggap kurang tepat, saya harus memperhatikan karakteristik murid karena setiap anak dilahirkan mempunyai karakter unik ada kelabihan dan kelemahan masing - masing, dan saya juga harus menghargai setiap karakter murid dan memberikan kesempatan untuk tumbuh sesuai dengan kodratnya. 

Kemudian saya mengubah pembelajaran dikelas antara lain, saya mulai merancang pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan dengan melibatkan murid sesuai metode pembelajaran studen center atau berpusat pada murid, saya menerapkan pembelajaran sesuai abad 21 yaitu : berfikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif dengan berpegang teguh dengan konsep memerdekakan anak. 

Pembelajaran tidak lagi menuntut tetapi menuntun karena tugas guru adalah memberi tuntunan atau arahan yang baik kepada murid berusaha menjadi tauladan bagi murid baik perkataan ataupun perbuatan, saya harus mengenali karakter dan latar belakang murid dengan menjalin komunikasi yang baik dengan murid.

Ternyata respon siswa saat itu sangat senang dan antusias. Mereka terlihat lebih ceria dan ikhlas dalam menerima materi yang saya sampaikan. Salah satu siswa kelas XI DKV 2 atas nama Ika widya menyampaikan "Menurut Saya metode pembelajaran yang berpusat pada Murid yang diterapkan Pak Endik sangat mudah dipahami, karena dalam kelompok kita bisa saling berkomunikasi dan suasana belajar lebih menyenangkan".

Kemudian untuk ke depannya saya akan lebih banyak belajar bagaimana menerapkan ilmu yang sudah saya dapatkan dari modul dan dari penjabaran yang sangat luas serta menyeluruh dari fasilitator, instruktur, dan pengajar praktik. Ingin sekali melakukan perubahan di kelas, di mulai dari diri sendiri dahulu, kemudian harapannya nanti dapat menggerakkan rekan kerja, sekolah saya untuk ikut serta melakukan perubahan. 

Selanjutnya, lebih semangat lagi untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, dan menjalani proses tahapannya dengan baik serta perasaan yang bahagia, tanpa keluhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun