Mohon tunggu...
Firmansah
Firmansah Mohon Tunggu... Guru - Pelayan yang Melayani

Menjadi guru di perbatasan adalah pelayanan yang membanggakan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Bermedia Sosial dengan Bijaksana

20 Agustus 2024   07:09 Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:11 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

2. Penguatan Regulasi dan Penegakan Hukum

   Regulasi yang mengatur penggunaan media sosial di Indonesia sebenarnya sudah ada, seperti Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Namun, penegakan hukum yang lebih tegas dan konsisten diperlukan untuk mengurangi pelanggaran-pelanggaran di media sosial. Penegakan hukum yang efektif akan memberikan efek jera bagi para pelaku ujaran kebencian dan penghinaan, serta memberikan perlindungan bagi korban. Penelitian oleh Hidayat (2022) menunjukkan bahwa penegakan hukum yang kuat dan konsisten dapat secara signifikan mengurangi perilaku negatif di media sosial.

3. Pengembangan Etika dan Budaya Digital

   Selain regulasi, pengembangan etika dan budaya digital di masyarakat juga sangat penting. Etika digital mencakup bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain di dunia maya dengan tetap menjaga norma-norma sosial dan kesopanan. Ini bisa dilakukan melalui kampanye-kampanye publik, seminar, dan diskusi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat sipil. Contoh konkret yang dapat dilakukan adalah kampanye anti cyberbullying yang telah berhasil dilakukan di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan, yang menunjukkan penurunan signifikan dalam kasus perundungan daring.

4. Peran Orang Tua dan Keluarga

   Orang tua dan keluarga memiliki peran penting dalam mengawasi dan mendidik anak-anak mereka tentang penggunaan media sosial yang bijaksana. Orang tua perlu memberikan contoh yang baik dalam berinteraksi di media sosial serta memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya dan dampak dari perilaku negatif di dunia maya. Studi oleh Anderson (2021) menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan arahan dan pengawasan dari orang tua cenderung lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial.

Kesimpulan


Penggunaan media sosial yang kurang bijaksana di kalangan masyarakat Indonesia telah menimbulkan berbagai masalah sosial, seperti ujaran kebencian, kehilangan norma sopan santun, dan praktik merendahkan orang lain. Masalah ini membutuhkan solusi yang komprehensif, termasuk pendidikan literasi digital, penguatan regulasi dan penegakan hukum, pengembangan etika dan budaya digital, serta peran aktif dari orang tua dan keluarga. Dengan pendekatan yang tepat, masyarakat Indonesia dapat kembali menghidupkan nilai-nilai sopan santun dan tata krama dalam berkomunikasi, baik di dunia nyata maupun dunia maya, sehingga media sosial dapat menjadi sarana yang positif dan konstruktif bagi perkembangan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun