Acara dilanjutkan dengan praktek Teknik "Welding" atau pengelasan yang bertujuan untuk merekatkan Tali Jaring PPBM sehingga membentuk anyaman dengan meja yang dirancang khusus berukuran masing-masing 10cm, dipandu langsung oleh Bp. Ir. Masato Kuroda dari Tokyo University.
Kemudian Mandor YARAGI, Bp. Maryanto memberi penjelasan tentang Teknik Pengeboran Dinding yang telah dipasangi Tali Jaring PPBM luar dan dalam, bertujuan untuk mengikat dinding secara benar dan presisi agar Tali Jaring PPBM berfungsi secara optimal dalam menahan dinding dari dalam dan luar agar tidak runtuh ketika terjadi Gempa dengan kekuatan besar.
Setelah selesai praktek Teknik Pengeboran Dinding oleh Bp. Maryanto, Ir. Masato Kuroda kemudian menunjukkan video dari Meguro Lab, Tokyo University tentang demo yang menggunakan shaking table dengan atau tanpa PPBM secara vertikal dan horizontal dari skala rendah hingga skala kegempaan terbesar yang belum pernah terjadi. Dari video tersebut tampak jelas bahwa Teknologi PPBM terbukti aman gempa yang berarti dapat melindungi penghuni rumah yang terbuat dari dinding batu bata maupun bata ringan. Teknik pemasangan yang sangat sederhana dengan bahan yang mudah didapat, menjadikan PPBM sebagai alternatif Teknologi Tepat Guna untuk struktur bangunan di Indonesia.
Agenda workshop ditutup dengan penyerahan Sertifikat oleh Ibu Fitriani Kuroda selaku Ketua Yayasan Rumah Aman Gempa Indonesia - YARAGI kepada seluruh peserta dari DPP IWAPI yang hadir.
Acara yang diliput oleh media cetak dan TV setempat, kepada kru media, Ibu Fitriani Kuroda menyampaikan harapannya bahwa Teknologi Tepat Guna ini agar dapat diaplikasikan dan diimplementasikan sesegera mungkin terhadap rumah-rumah yang terdampak Bencana Gempa di Indonesia khususnya untuk masyarakat urban, sehingga kedepannya menjadi Industri Kebencanaan Indonesia dengan melibatkan masyarakat kedalam program Gotong-Royong untuk menjaga rumah masing-masing agar terlindung dari runtuhan dinding akibat Gempa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H